TEMPO Interaktif, Jakarta - Seorang pegawai toko karpet di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, menjadi korban pembiusan. Rauf, 19 tahun, nama korban itu, sempat tidak sadarkan diri setelah mengkonsumsi minuman kaleng yang ditawarkan oleh lelaki tak dikenal. Rauf mengungkapkan kejadian itu dia alami pada Senin malam, 5 September 2011, di atas bus kota trayek Kampung Rambutan-Lebak Bulus.
Sebelumnya ia baru saja tiba di Terminal Kampung Rambutan seusai mudik dari Karawang, Jawa Barat. Dia mengaku haus dan menyambut baik tawaran minum dari orang di sebelahnya. "Tidak menyangka dibius," kata Rauf, Selasa, 6 September 2011.
Obat bius itu, kata dia, membuatnya amat pusing hingga tertidur pulas di atas bus. Begitu sadar, telepon seluler dan uang Rp 1,5 juta miliknya raib. Saat terbangun, kondisinya belum normal. "Jalan saja seperti mutar-mutar."
Pemuda lulusan sekolah menengah pertama itu kini masih berada di Markas Kepolisian Sektor Jatinegara, Jakarta Timur. Dia ditemukan polisi lalu lintas dalam keadaan sempoyongan. Polisi lalu membawa Rauf ke Mapolsek Jatinegara.
Menurut Kepala Kepolisian Sektor Jatinegara, Komisaris Dewoto, korban masih linglung. Pihaknya masih berkoordinasi dengan Kepolisian Sektor Ciracas yang memiliki teritorial Kampung Rambutan. "Masih saya cari informasinya dulu," kata Dewoto.
Adapun Kepala Kepolisian Sektor Ciracas, Komisaris Senen, mengaku belum mendapat informasi mengenai kasus pembiusan Rauf. "Tidak ada dalam laporan. Tapi, saya akan tanya ke anggota," ujarnya.
Rauf mengaku pasrah atas musibah yang menimpanya. Ia cuma menyisakan pakaian miliknya yang dibawa dengan tas.
HERU TRIYONO