TEMPO Interaktif, Jakarta - Dua pelajar sekolah menengah kejuruan di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, tewas setelah tertabrak kereta api rel listrik (KRL) di perlintasan kereta tidak jauh dari Universitas Pancasila, Lenteng Agung. Korban yang bernama Nuraini dan Yuli itu pun tewas seketika di lokasi kejadian dengan kondisi mengenaskan.
"Kaki korban patah dan kepala pecah. Kedua korban meninggal langsung di lokasi kejadian dan dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati untuk diotopsi," kata Kepala Polsek Jagakarsa, Komisaris Horas Sianturi, Kamis, 8 September 2011. Namun, Horas tidak menyebut asal sekolah kedua korban tewas itu.
Horas menduga, pada saat kejadian, kedua korban yang masing-masing masih berusia 16 tahun itu bermaksud pulang ke rumah masing-masing selepas sekolah. "Kejadian sekitar 14.30 WIB, setelah jam pulang sekolah. Jadi, kemungkinan mereka akan pulang ke rumah. Namun, saat melintas justru ditabrak kereta yang melaju kencang menuju Jakarta," ujar Horas.
Berdasar keterangan yang dihimpun polisi dari saksi, kata Horas, salah seorang korban bahkan sempat terseret sejauh sekitar 10 meter. Walhasil, korban menderita luka parah dan beberapa bagian tubuh terpisah. "Sedangkan satu lagi terlempar sesaat setelah tertabrak. Pokoknya kejadian sangat cepat," kata Horas menirukan keterangan saksi.
Kedua korban, tutur Horas, merupakan warga Kampung Sawah, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
ARIE FIRDAUS