TEMPO Interaktif, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meminta maaf kepada masyarakat atas pernyataannya soal rok mini perempuan kemarin. "Saya minta maaf bahwa pernyataan saya sebelumnya yang rawan salah tafsir. Saya sama sekali tidak bermaksud melecehkan kaum perempuan. Saya justru mengutuk aksi pemerkosaan tersebut, pelaku harus dihukum seberat-beratnya," kata Fauzi Bowo, Sabtu, 17 September 2011.
Menurut pria yang akrab dipanggil Foke ini maraknya tindak kriminal membuat banyak pihak, termasuk dirinya, prihatin. Selain meminta pelaku dihukum sesuai dengan aturan berlaku, Gubernur meminta Dinas Perhubungan dan instansi terkait seperti Polda Metro Jaya memberikan perhatian tersendiri untuk meningkatkan sistem keamanan dan pengamanan dalam angkutan umum. Peningkatan sistem keamanan ini akan dibahas dalam Muspida (Musyawarah Pimpinan Daerah).
Namun tetap dianjurkan siapa pun yang kerap naik angkutan umum harus pandai menjaga dirinya dan tidak menarik minat orang berbuat jahat. Di antaranya tidak menggunakan perhiasan mencolok, tidak menggunakan peralatan elektronik secara mencolok, dan bagi perempuan menggunakan pakaian yang sopan. "Jika melihat ada gerak-gerik yang mencurigakan di dalam angkot, ada baiknya waspada atau pindah angkot. Proteksi diri itu penting," kata dia.
Usai salat Jumat kemarin, Fauzi sempat mengucapkan pernyataan kontroversial mengenai pemerkosaan dalam angkutan umum. Walau diucapkan dengan nada bercanda, Gubernur yang juga terkenal dengan kumisnya ini dikecam banyak pihak, di antaranya Komisi Nasional Anti-Kekerasan Terhadap Perempuan. "Bayangkan saja kalau orang naik mikrolet duduknya pakai rok mini, kan agak gerah juga. Sama kayak orang naik motor, pakai celana pendek ketat lagi, itu yang di belakangnya bisa goyang-goyang," katanya kemarin sembari bercanda.
Kasus pembunuhan dan pemerkosaan menimpa Livia, mahasiswa Binus pada 16 Agustus lalu di angkot mikrolet M 24 jurusan Slipi-Srengseng baru saja terungkap. Tak lama, mencuat kasus pemerkosaan dan perampokan terhadap seorang karyawati berinisial RS di Jakarta Selatan. RS diperkosa di dalam angkot saat kendaraan tersebut berputar-putar di sepanjang Jalan TB Simatupang.
ARYANI KRISTANTI