TEMPO Interaktif, Jakarta - PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) membenarkan kalau terjadi penurunan debit pasokan air bersih untuk Jakarta. Namun satu diantara dua mitra perusahaan air minum Jakarta itu menjamin pasokan tidak akan mengganggu kepentingan warga.
“Kami sudah antisipasi,” kata Kepala Bidang Humas Palyja Meyritha Maryanie ketika dihubungi, Senin 26 September 2011.
Meyritha mengatakan kalau siang tadi dia mendapat laporan turunnya debit air dari pintu Pejompongan. “Biasanya mencapai 5.600 liter per detik, siang ini 5.096 liter per detik,” katanya.
Pintu pejompongan, kata dia, menerima air gabungan dari Bendungan Kali Bekasi dan Bendungan Jatiluhur. “Kami tidak tahu penurunan berasal dari mana, tapi pagi tadi kami juga menerima info kalau ada penurunan air di Bendungan Bekasi sebesar tujuh sentimeter,” kata Meyritha.
Berkurangnya sekitar 500 liter per detik pasokan air, kata Meyritha, diantisipasi dengan penambahan air dari Distribution Center Reservoir (DCR) di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Di hari biasa, kata dia, DCR tersebut mengalirkan air bersih 2.400 liter per detik dari sungai Cisadane, Tangerang.
“Kapasitas maksimum dari Tangerang itu 3.000 liter per detik, jadi pasokan air tidak ada masalah,” katanya.
Sebelumnya, tim pemantau Bendungan Kali Bekasi melaporkan adanya penurunan debit air sekitar 400- 500 liter per detik untuk pasokan air baku yang dikirimkan ke DKI Jakarta. Muka air di saluran Tarum Barat dan Kali Bekasi dilaporkan juga turun satu sentimeter dan dikhawatirkan mengganggu pasokan air bersih ke ibu kota.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI