TEMPO Interaktif, Jakarta - Pohon beringin di halaman Hotel Mega Pro, Jalan Proklamasi nomor 40-42, Jakarta Pusat, Selasa, 11 Oktober 2011 tumbang. Tiga mobil milik tamu hotel menjadi korban. "Saya kira ada tabrakan, ternyata pohon tumbang," ujar Oyon, 52 tahun, saksi mata kepada Tempo.
Ia menyatakan peristiwa tumbangnya pohon beringin terjadi sekitar pukul 02.45 dini hari, Selasa, 11 Oktober 2011. Saat itu saksi yang berprofesi sopir ini tengah tiduran di dalam mobil Toyota Avanza, satu dari tiga unit kendaraan yang tertimpa pohon tumbang.
Ia dikejutkan dengan suara benturan keras yang menimpa bagian atap mobilnya, padahal kondisi sekitar lokasi kejadian dalam keadaan tenang. "Tidak hujan tidak ada angin, pokoknya tenang," ujarnya.
Saat tumbang, pohon beringin yang berada di sebelah kanan pintu masuk halaman hotel langsung menimpa tiga mobil yang berada di sampingnya. Mobil Avanza hitam dengan nomor polisi B 1801 WFI serta silver BE 2309 CM dan kijang Innova hitam R 9212 AB rusak bagian atapnya.
Saat keluar, timbunan ranting pohon sudah menutupi kendaraannya. "Alhamdulillah, saya tidak apa-apa," ujarnya. Petugas hotel pun langsung mendekat menyelamatkan Oyon yang baru keluar dari kendaraannya.
Hingga kini bangkai pohon tersebut masih menimpa ketiga mobil tamu tersebut. Tidak hanya itu, satu tiang instalasi telepon ikut tertimpa dengan kondisi kabel masih terpasang melintang. Sementara itu, petugas Dinas Pertamanan DKI masih istirahat. "Kayanya istirahat dulu," ujar Oyon.
Oyon mengaku kecewa dengan lambannya penanganan petugas pertamanan di tempat kejadian, padahal beberapa saat setelah kejadian ia langsung menghubungi petugas. Akibatnya hingga kini ia belum bisa melanjutkan perjalanannya. "Jelas kecewa, coba lihat kendaraan saya masih tertimpa," ujarnya. "Bagaimana mau berangkat mobilnya masih tertimpa," ujar Giri, pemilik Innova.
Sementara itu, Buyung, 45 tahun, penanggung jawab keamanan Hotel Mega Pro menyatakan, seluruh kerugian ketiga unit mobi milik tamu hotel menjadi tanggung jawab Pemerintah DKI. "Karena pohon itu bukan milik kami (hotel), namun milik pemerintah," ujarnya.
Ia menambahkan, setiap setahun sekali, pihak pengelola hotel selalu melakukan koordinasi dengan Dinas Pertamanan mengenai pohon yang ada di sekitar hotel. Ia mengaku kecewa, sebab hingga kini penanganannya masih lamban. "Pohon yang ada disini bukan milik hotel. Kita pun tidak bisa mengganggu pohon sama sekali," ungkapnya.
Ia menyatakan, kondisi pohon yang sudah tua serta bagian bawahnya yang keropos menyebabkan pohon tidak tahan lagi menahan beban. Bukan hanya itu, sebagian besar pohon yang berada di sekitar halaman hotel memliki kondisi serupa dengan pohon yang tumbang. "Walaupun rindang, tapi banyak yang keropos bagian bawahnya," ujarnya. "Kita berharap Dinas bisa mengecek lagi semua pohon yang ada di sini."
JAYADI SUPRIADIN