TEMPO Interaktif, Jakarta - Warga perumahan RT4/RW3 Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara mengenal pelaku pembunuhan ibudan anak, Rahmat Awifi, sebagai orang yang ramah. Tetangga korban bernama Risyawati, 58 tahun, mengatakan setiap bertemu dengan korban maupun pelaku, keduanya pasti menegur sapa.
"Kalau bertemu, mereka yang menegur duluan," kata Risyawati saat ditemui di lokasi pembunuhan pada Sabtu 22 Oktober 2011 siang. Tapi tak diduga, kata Risyawati, pelaku ternyata pembunuh berdarah dingin.
Risyawati adalah tetangga dari Ertati, 36 tahun, korban pembunuhan. Ia dibunuh dalam kondisi hamil tiga minggu oleh Rahmat Awifi, 26 tahun, selingkuhannya. Rahmat membunuh Ertati dan anaknya berinisial Es, 6 tahun, pada Jumat 14 Oktober 2011 dini hari.
Kesan ramah yang sama juga ditangkap oleh Salwa, 31 tahun, tetangganya. Salwa mengatakan baik Rahmat maupun Ertati ramah dan sering menegur. Rahmat juga sering diajak minum kopi oleh bapaknya Salwa.
Salwa mengatakan Rahmat sering berkunjung ke rumah Ertati. Keduanya memang terikat jalinan asmara. Bermula saat keduanya sama-sama tinggal di Lampung Utara pada 2009.
Baik Risyawati maupun Salwa mengaku tidak mendengar apa-apa saat pembunuhan terjadi. Beberapa hari setelah pembunuhan, kata Salwa, Rahmat kembali datang ke kontrakan Ertati untuk membersihkan ruangan.
ANANDA BADUDU