TEMPO Interaktif, Jakarta - Jalur Transjakarta koridor I, sejak Bundaran Senayan hingga Bundaran Hotel Indonesia, mulai hari ini bisa dilalui kendaraan pribadi. Kebijakan ini diambil terkait kemacetan di sepanjang Jalan Sudirman akibat proyek gorong-gorong atau penanggulangan genangan air.
"Kedua arah bisa digunakan kendaraan pribadi, baik mengarah ke Blok M ataupun ke arah HI. Itu salah satu upaya untuk mengurai kemacetan," kata Ajun Komisaris Tri Wibowo, Kepala Urusan Teknologi dan Informasi Traffic Management Center Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, di ruangannya, Jumat, 28 Oktober 2011.
Pilihan membuka jalur Transjakarta koridor I untuk kendaraan pribadi itu, menurut Tri, merupakan solusi jangka pendek yang bisa dilakukan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk mengurai keruwetan lalu lintas di jalan protokol Ibu Kota itu. Tapi saat ditanya sampai kapan kebijakan itu dilaksanakan, ia mengaku belum bisa memastikan.
"Saya belum tahu sampai kapan dibuka. Yang jelas, mulai hari ini (Jumat), jalur Transjakarta koridor I bisa dilalui kendaraan pribadi," ujar Tri lagi.
Tri tidak bisa memastikan berapa persen kemacetan bertambah di Jalan Sudirman akibat proyek gorong-gorong itu. Ia hanya mengatakan, berdasar pantauan di lapangan, waktu kemacetan memang bertambah. Jika sekitar pukul 10.00 WIB kepadatan di ruas Sudirman sudah berkurang, sejak proyek gorong-gorong dimulai, kepadatan masih berlangsung.
"Kalau sekarang pukul 10.00 WIB masih macet, salah satu penyebabnya memang itu (proyek gorong-gorong). Tapi hari ini memang ada unjuk rasa juga," Tri menambahkan.
Berdasarkan pantauan Tempo di Jalan Sudirman, hingga siang ini, kepadatan kendaraan masih terjadi. Salah satu titik perbaikan gorong-gorong di depan halte Transjakarta Sudirman Central Business District (SCBD) bahkan menyebabkan kemacetan hingga jalur sepeda motor di bawah bundaran Semanggi.
Pengamanan di titik perbaikan gorong-gorong pun hari ini mulai diperbaiki. Jika sebelum somasi, pengamanan di tiitik perbaikan gorong-gorong hanya berupa kayu pancang yang dipasangi tali, saat ini, titik proyek gorong-gorong mulai dipasangi garis polisi dan tripleks, meskipun tidak di semua titik proyek. Selain itu, beberapa imbauan seperti 'Hati-hati Ada Perbaikan dari Dinas PU DKI Jakarta' juga dipasang di beberapa titik.
Amran, salah seorang pengendara sepeda motor, yang melintasi Jalan Sudirman pun mengeluhkan bertambahnya durasi kemacetan di Ibu Kota. Menurutnya, proyek itu sangat mengganggu mobilitas warga yang akan beraktivitas.
"Waktu tempuh saya lebih lama, padahal saya sudah memundurkan waktu keberangkatan dari rumah, biasa pukul 09.00, sekarang saya berangkat pukul 10.00 WIB, tapi tetap macet. Jalur yang biasa tidak macet pun sekarang jadi terhadang," ujar Amran.
ARIE FIRDAUS