TEMPO Interaktif, Jakarta:- Setelah selama 10 hari ini non-aktif, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas Pinang Ranti bakal beroperasi kembali pada 1 November mendatang. Demikian dinyatakan Rudi Soesilo, pengelola SPBBG dari PT. T Energi.
"Rencana kami, mulai beroperasi reguler tanggal 1 November," ujar Rudi ketika dihubungi, Ahad, 30 Oktober 2011.
Kini, perbaikan hampir selesai dilakukan pada sejumlah sarana SPBBG, yaitu lapis luar dispenser gas, tiang penyangga bangunan, dan instalasi lampu. "Dari enam lampu, sudah empat terpasang," kata Rudi. Tanggal 31 Oktober, Rudi berencana melakukan percobaan (trial) operasi.
Adapun perbaikan plafon aluminium SPBBG yang berjatuhan bakal diselesaikan seiring berjalannya pengoperasian. "Diperbaiki malam hari kan bisa. Kalau menunggu itu juga bisa seminggu lagi baru operasi. Kerugian operasional bisa makin besar," terang Rudi yang menyebut pendapat SPBBG Rp. 60 juta per hari. Atap SPBBG memang masih utuh.
Rudi menambahi, Perusahaan Gas Negara sebenarnya sudah membuka supply gas ke SPBBG tersebut sejak Jumat, 28 Oktober 2011. Hanya, Rudi mengaku tak mau terburu-buru membuka kembali stasiun ini. "Yang penting kami bisa yakinkan masyarakat bahwa aman," terangnya.
Untuk mengoperasikan kembali SPBBG ini tanggal 1 November nanti, Rudi mengaku tak perlu mengundang Direktorat Jenderal Minyak dan Gas untuk inspeksi. "Saya tidak tahu ada peraturan seperti itu atau tidak. Kalau ada, seharusnya kami terima surat," tutur dia. Pada peninjauan pascalesadakan 20 Oktober lalu, Dirjen Migas, kata Rudi, tidak menjelaskan prosedur seperti itu.
Seperti diberitakan sebelumnya, di SPBBG Pinang Ranti, 20 Oktober silam terjadi ledakan tabung penampung gas bus Transjakarta. Dua orang jadi korban luka dan satu orang shock karenanya. Stasiun gas itupun masih non-aktif hingga kini.
ATMI PERTIWI