TEMPO Interaktif, Jakarta - Keluarga korban penusukan siswa SMA Pangudi Luhur, Raafi Aga Winasya, masih menolak memberikan keterangan perihal insiden kekerasan di SHY Rooftop, Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan. Menurut penuturan pembantu rumah tangga yang enggan disebutkan namanya, keluarga Raafi menyarankan agar mencari keterangan ke pihak kepolisian.
"Dari keluarga belum bisa ngasih keterangan," ujarnya di Jalan Kemang Timur Raya, Selasa, 8 November 2011. Ia menambahkan, selama beberapa hari terakhir cukup banyak media yang hendak menemui keluarga, namun semuanya ditolak.
Rumah bernomor 69 E milik keluarga Raafi tampak sepi. Dari bilik pagar cokelat setinggi 2 meter terlihat karangan bunga ucapan belasungkawa berdiri di halaman rumah.
Sementara itu, Wakil Ketua Rukun Tetangga 07/03 Kelurahan Bangka, Zaenal Arifin, menyatakan keluarga Raafi baru tinggal selama sebulan di Jalan Kemang Timur Raya. "Baru pindah dari daerah Pejaten," ujar Zaenal.
Selama rentang waktu tersebut, pihak keluarga belum pernah bersosialisasi dengan warga. Zaenal pun tidak mengetahui secara pasti profesi dari orang tua Raafi.
Lebih lanjut Zaenal menambahkan, pihak keluarga hanya mengundang warga sekitar beserta teman Raafi dalam acara tahlilan (doa). "Setiap malam ramai rumahnya dikunjungi oleh teman-teman almarhum," kata Zaenal.
Sabtu lalu, Raafi Aga Winasya ditusuk di SHY Rooftop, Kemang. Penusukan diduga diawali senggolan antara korban dan pelaku saat tengah bersenang-senang di tempat hiburan malam itu.
Raafi sempat diselamatkan dan dibawa rekan-rekannya ke Rumah Sakit Siaga Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Namun nyawa korban tidak berhasil diselamatkan. Saat ini, pihak Polres Jakarta Selatan masih mendalami kasus tersebut.
ADITYA BUDIMAN