TEMPO Interaktif, Jakarta -Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo kesulitan mengidentifikasi salah satu dari dua jenazah korban kericuhan di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Tak ada kartu identitas apa pun yang dibawa bersama korban tadi malam. "Keluarga atau kerabat tak ada yang menyertai," kata Marsudi, petugas kamar jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Senin (21/11).
Marsudi mengatakan, jenazah yang belum teridentifikasi berpostur tinggi, kurus, berambut cepak dan berkulit sawo matang. Ia mengenakan kaos Timnas Indonesia yang berwarna merah dan celana pendek senada.
Selain jenazah yang belum diketahui identitasnya itu, seorang jenazah lain diketahui bernama Reno Suharto Alvian. Pemuda yang berusia sekitar 20 tahun ini merupakan warga RT 5 RW 2 Cililitan, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur.
Polisi masih menyelidiki peristiwa naas yang menelan korban jiwa yang terjadi saat laga final sepakbola memperebutkan emas SEA Games XXVI di Senayan berlangsung itu. "Penyebab tewasnya kedua korban pun harus menunggu hasil visum dokter," kata juru bicara Polda Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar
Kedua orang tersebut tewas terinjak-injak saat berebut masuk ke dalam Stadion Gelora Bung Karno sekitar pukul 20.00. Kericuhan berawal saat para suporter menjebol pintu tribun atas sektor 15, di sebelah kanan kantor Pengurus Besar Persatuan Olah Raga Billiar Seluruh Indonesia (PB POBSI).
PINGIT ARIA