TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merancang masterplan pembangunan jalur hijau migrasi burung. “Tahun ini selesai dan bisa mulai dikerjakan tahun depan,” kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Catharina Suryowati usai Peringatan 50 Tahun Monas, Selasa, 29 November 2011.
Menurut Catharina, studi pembangunan jalur hijau migrasi burung dilakukan agar penghijauan di Jakarta memiliki lebih banyak manfaat. “Bukan sekedar mengurangi polusi, tapi memperkaya keanekaragaman hayati di Jakarta,” katanya.
Menurut dia, jumlah burung yang ada di Jakarta terus berkurang akibat pembangunan. Salah satu cara mencegahnya adalah dengan menanam pohon–pohon yang sesuai dengan habitat burung.
“Dulu di Monas ada banyak burung, perkutut, kutilang, gelatik. Sekarang jauh berkurang. Jadi kita harus upayakan pengembalian habitat burung burung,” katanya.
Menurut dia, pohon yang dibangun akan disesuaikan dengan karakter burung dan makanan burung. Misalkan, kata dia, untuk burung pemakan serangga, pemerintah DKI akan menanam pohon yang punya banyak bunga. “Pohon yang banyak bunganya akan menarik lebih banyak semut yang jadi makanan burung," katanya.
Catharina juga menjelaskan, jalur hijau migrasi burung akan dibangun di lima wilayah kota menuju ke daerah penyangga, seperti Depok dan Bekasi. “Jadi burung dari Depok bisa bermigrasi ke Jakarta dan pulang lagi ke sana,” katanya.
Tiap beberapa meter, kata Catharina, pohon akan ditanam dengan teratur. Pembuatan jalur hijau migrasi burung ini, kata dia, juga memudahkan pengawasan terhadap kelangsungan penghijauan di Jakarta. “Ini akan memudahkan pengawasan dan evaluasi penghijauan,” katanya.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI