TEMPO Interaktif, Jakarta:- Semrawutnya pola loopline (melingkar) kereta rel listrik (KRL) membuat penumpang beralih ke moda transportasi lain. Mereka menilai perjalanan kereta tidak nyaman dan memakan waktu lebih lama.
Salah satu penumpang, Natalia, 30 tahun, mengeluhkan kereta rute Bekasi-Tanah Abang berubah menjadi padat dan berdesakan. "Tempat duduk khusus ibu hamil menjadi sulit dijangkau karena terlalu penuh," kata pegawai swasta yang sedang mengandung 7 bulan ini, Senin 5 Desember 2011.
Karyawan yang berkantor di kawasan Thamrin ini mengatakan penumpang berdesakan saat naik kereta dari Stasiun Sudirman dengan penumpang asal Bogor dan rute yang lainnya. Kesesakan juga terasa saat ia harus transit di Stasiun Manggarai. "Penyejuk ruangan tidak terasa saking penuhnya," kata Natalia, yang beralih menumpang bus
Kemarin adalah hari pertama penerapan pola loopline oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Sebelumnya, selama empat hari telah dilakukan uji coba. Selama itu penumpang dilanda kebingungan. Bahkan, setelah ditambah kereta penghubung, kekacauan tidak berhenti.
Juru bicara KRL Mania, Agam Fatchurrochman, lebih memilih memakai mobil pribadi atau sepeda untuk menuju kantornya di Blok M dan Sudirman. "Sekarang, saya part timer saja naik KRL. Soalnya selalu penuh dan transit susah," kata Agam, warga Pamulang. Sebelumnya, ia bisa duduk sambil membaca buku atau menambah jam tidur di dalam kereta.
Sementara itu, Kepala Stasiun Tanah Abang, Agus Yusuf Wibisono, mengakui keterlambatan masih terjadi hingga kemarin. "Tapi tidak seperti pada uji coba pekan lalu," katanya. Menurut dia, keterlambatan jadi berkisar 5-10 menit, dari semula mencapai 40 menit.
Pasalnya, kata dia, telah dilakukan pengalihan jalur kereta pada jam padat penumpang, yakni pada pukul 07.00-09.00 dan 16.00-19.00. Kereta dari Stasiun Manggarai yang seharusnya masuk ke jalur 3, pindah ke jalur 5, untuk memudahkan penumpang dari Stasiun Serpong yang turun di jalur 6. "Naik dan turunnya penumpang jadi efektif," katanya.
Juru bicara PT KAI Daerah Operasi I, Mateta Rijalulhaq, mengatakan pola loopline tetap dipertahankan. "Sistem baru ini akan dilanjutkan. Ini merupakan fondasi sistem operasi di masa depan," katanya saat dihubungi. Menurut dia, keluhan penumpang dinilai wajar.
| HERU TRIYONO | ABDUL RAHMAN | MARTHA WARTA