TEMPO Interaktif, Jakarta - Tiga tahanan kasus narkoba asal Iran kabur dari tahanan Blok T di lantai 2 Rumah Tahanan Salemba, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Desember 2011, pagi. Para tahanan diduga kabur dengan melompat teralis besi.
"Teralis besi dirusak, kemudian (mereka) melompatinya," kata Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Angesta Romano Yoyol, di tengah pengamanan demo perangkat desa di sisi utara Monas, seberang Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu siang, 7 Desember 2011.
Menurut Yoyol, ketiga warga Iran itu di antaranya Mohammad Razmi Ramazah, Ali Reza Rastegar Mozafar, dan Rasoul Sarlakian. "Satu tahanan Polda, sementara dua di antaranya tahanan BNN," katanya.
Yoyol menjelaskan barang bukti yang membuat salah seorang tersangka ditangkap ada yang mencapai 4,5 kilogram heroin. Ketiganya ditangkap di kesempatan terpisah, meski dibui di tempat yang sama. "Ada yang baru satu bulan, dua bulan, dan 11 bulan," tutur Yoyol, tanpa merujuk nama yang dimaksud.
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Jakarta Pusat, Komisaris Polisi Hengki Haryadi, mengatakan pihaknya masih menyelidiki kasus ini dengan memeriksa beberapa saksi. Ia belum memastikan apakah kaburnya ketiga tahanan itu akibat kelalaian petugas rutan.
Kaburnya tiga tahanan ini sempat dipergoki warga sekitar rutan. Petugas ronda RW 04, Rawasari, Cempaka Putih, Sudarsono, mengatakan warga bernama Andri sempat mengejar tiga tahanan yang kabur itu. "Tapi tidak dapat karena mereka kabur dengan Avanza hitam," ujar pria 54 tahun itu saat ditemui Tempo, Rabu siang, 7 Desember 2011.
Sudarsono mengatakan ketiga tahanan itu kabur melewati wilayah belakang rutan yang sedang dibangun. Tepatnya di samping Jalan Percetakan Negara IX, dekat dari pos ronda. Ia tidak mengetahui bagaimana caranya para tahanan itu melompati teralis. "Yang pasti ada suara orang terjatuh keras sekali," tuturnya.
Menurut Andri kepada Sudarsono, posisi Avanza berada di ujung Jalan Percetakan Negara IX, setelah sebelumnya wara-wiri memasuki Kompleks Perumahan Perusahaan Negara (PN) Garam, yang letaknya tidak jauh dari rutan. Sesudah kejadian itu Andri kemudian melaporkan ke pihak rutan.
Saat Tempo mengitari rutan, di antara pagar kawat penjara tidak tampak ada yang rusak. Justru pagar kawat penjara yang rusak berada di sebelah barat, yang merupakan wilayah Lembaga Pemasyarakatan Salemba. Sebenarnya cukup sulit bagi ketiga tahanan yang kabur lewat sebelah timur, yang berada tepat di samping Jalan Percetakan Negara IX. Pasalnya ada menara pengawas yang letaknya tidak jauh dari tempat mereka kabur.
Pihak rutan masih belum dapat dimintai keterangannya. Percobaan konfirmasi lewat telepon dan pesan pendek Tempo ke Kepala Rutan Salemba, Thurman Hutapea, tidak digubris. Konfirmasi langsung ke rutan juga tidak diindahkan pihak rutan. Alasan sipir penjaga pintu, para pejabat seperti Karutan dan Kepala Keamanan sedang tidak di tempat.
HERU TRIYONO