TEMPO Interaktif, Jakarta - Kemacetan di Jalan Margonda Raya, Depok, terjadi setiap hari. Selain jalan sempit, kendaraan bermotor meruyak, angkutan umum menaik-turunkan penumpang sembarangan.
Wakil Kepala Satuan Lalu Lintas Kota Depok Nurhayati mengusulkan agar jumlah halte pemberhentian penumpang ditambah hingga 16 di kiri-kanan sepanjang jalan. "Dengan banyak halte kami akan lebih gampang mengatur angkutan umum," kata Nurhayati kepada Tempo, Rabu, 7 Desember 2011.
Nurhayati mengaku kesulitan mengurai macet sepanjang Margonda yang selalu macet parah. Jika sedikit saja ada perbaikan jalan, jalur utama warga Depok ke Jakarta dan sebaliknya dipastikan akan macet total.
Pasalnya, kata Nurhayati, jika ada proyek di sekitar jalan, pemerintah tak pernah memberitahukan kepadanya, sehingga petugas tak mengantisipasi kemacetan. Pemberitahuan bisa juga secara tertulis dengan spanduk sebelum proyek dimulai.
Nurhayati mengaku sudah menyampaikan usulan penambahan halte ini ke Pemerintah Kota Depok. Tapi Pemda di bawah Wali Kota Nur Mahmudi Ismail ini belum menanggapinya. Alasannya, tak ada tempat lagi untuk membangun halte. "Kami menyarankan halte dibuat di lahan yang sudah ada, tak apa kecil juga," katanya.
Dengan adanya halte, polisi akan melarang dengan ketat angkutan kota berhenti sembarangan. Apalagi ngetem menunggu penumpang.
ILHAM