Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Usut DNA Christopher di Baju Tersangka

image-gnews
Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar (Kombes) Andap Budhi Revianto saat menunjukkan barang bukti dan tersangka pembunuhan Christopher Melky Tanujaya (16) di Mapolres Metro Jakarta Utara, Jum'at (9/12). TEMPO/Tony Hartawan
Kapolres Jakarta Utara Komisaris Besar (Kombes) Andap Budhi Revianto saat menunjukkan barang bukti dan tersangka pembunuhan Christopher Melky Tanujaya (16) di Mapolres Metro Jakarta Utara, Jum'at (9/12). TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Polisi Resor Jakarta Utara akan memastikan pembunuh Christopher Melky Tanujaya melalui tes DNA berdasarkan bukti ceceran darah di baju pelaku. Darah itu akan diinvestigasi guna memastikan Abdul Jalil alias Ayub alias Adul, 24 tahun, yang ditangkap memang sang pembunuh juara Olimpiade Matematika itu.

"Ada darah korban kena baju dan tangan tersangka, lalu diusapkan ke bajunya," kata Kepala Polres Jakarta Utara, Kombes Andap Budi Revianto, kantornya, Jakarta, Jumat, 9 Desember 2011. Pakaian tersangka yang berupa sweater biru telah dicuci, namun aparat masih berupaya mendapatkan jejak DNA korban di pakaian itu. "Sedang dilakukan tes di lab."

Christopher ditemukan sekarat di dekat Halte Pluit Junction. Ia terluka akibat tusukan di sekitar leher dan kepala pada Senin, 5 Desember 2011. Christopher sempat dilarikan ke Rumah Sakit Atmajaya, namun tak tertolong.

Polisi kemudian menangkap Abdul Jalil sebagai tersangka beberapa hari kemudian. Polisi menemukan bukti sebilah pisau dapur bergagang kayu yang diduga sebagai senjata, pakaian tersangka, ember yang diduga dipakai tersangka untuk mencuci, pakaian korban, serta satu unit Blackberry (BB) Onyx milik korban.

Kepolisian menduga pembunuhan dipicu oleh BB tipe Onyk itu. Saat kejadian, kata Andap, Abdul telah mengintai calon korbannya sejak turun dari shelter busway Penjaringan di depan Pluit Junction. Pelaku melihat Christopher yang berjalan kaki menuju kediaman neneknya di Jalan Pluit Dalam mengeluarkan Blackberry. "Karena tertarik dengan BB koban, pelaku langsung memintanya dengan paksa," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Abdul ditangkap di rumahnya Jalan Bakti Gang Wirabumi, Penjaringan, Jakarta Utara, itu Kamis, 8 Desember 2011. Ia bakal dijerat pasal berlapis, yakni pasal pembunuhan dan percobaan perampokan. Ia terancam tujuh tahun penjara. Ia juga dijerat pasal penganiayaan hingga menyebakan orang meninggal, dengan hukuman paling lama 15 tahun penjara.

Andap tak menjelaskan detil proses penangkapan atau petunjuk apa yang membawa polisi ke pelaku. "Teknis penyelidikan tidak boleh ya," kata Andap. Yang jelas, polisi memeriksa 30 saksi, serta memeriksa rekaman CCTV di sekitar tempat kejadian.

Sayangnya pula, polisi melarang tersangka menjawab pertanyaan wartawan. Begitu selesai sesi tanya jawab, Abdul langsung digiring ke tahanan dengan penjagaan empat provost. Juru warta dihalangi saat berusaha mengejarnya. "Itu bukan narasumber, tanya saya saja," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Metro Jaya, Komisaris Besar Baharudin Djafar.

PINGIT ARIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

1 hari lalu

Sidang tuntutan Altafasalya Ardnika Basya,  terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan di Pengadilan Negeri Depok, Kecamatan Cilodong, Depok, Rabu, 13 Maret 2024. Foto : Humas Kejari Depok
Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

Jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Depok memberikan tasbih kepada Altafasalya Ardnika Basya (23 tahun), terdakwa pembunuhan mahasiswa UI.


Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

3 hari lalu

Presiden Ekuador Daniel Noboa. REUTERS
Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

Wali Kota Ekuador termuda Brigitte Garcia dan seorang staf ditemukan tewas tertembak dalam sebuah mobil. Geng pengedar narkoba diduga pelakunya,


Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

9 hari lalu

Tersangka Gregorius Ronald Tannurbersiap melakukan adegan rekonstruksi  di parkiran bawah tanah Lenmarc Mall, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 10 Oktober 2023. Ronald yang merupakan anak anggota DPR fraksi PKB Edward Tannur itu melakukan 41 adegan reka ulang dalam kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan korban bernama Dini Sera Afrianti tewas. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

Anak anggota DPR Edward Tannur, Gregorius Ronald Tannur, menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya


Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

10 hari lalu

Aktivis Amnesty International Indonesia membawa petisi tentang penghormatan dan perlindungan HAM di Media Center KPU, Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023. Amnesty International mengusulkan tiga topik penting kasus hak asasi manusia (HAM) kepada Komisi Pemilihan Umum dan mendesak untuk dibawa dalam debat capres dan cawapres. TEMPO/M Taufan Rengganis
Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

Amnesty International Indonesia mencatat, dari Januari 2018-Mei 2023, tercatat sekitar 65 kasus pembunuhan di luar hukum dengan 106 korban.


Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

13 hari lalu

Suciwati, istri Munir Said Thalib, saat ditemui usai diperiksa di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.


Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

13 hari lalu

Polisi mengungkap motif wanita bernama Siti Nurul Fazila, 26 tahun, tega membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun.
Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

Berdasarkan keterangan suami, Siti si ibu bunuh anak berperilaku aneh 2 bulan terakhir, kerap mengaku nabi dan menganggap anaknya sebagai dajjal.


Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

13 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.


Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

13 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

Berdasarkan keterangan suami, Siti mengaku sudah kerap mendengar bisikan gaib selama dua bulan terakhir. Berujung membunuh anaknya sendiri.


Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

13 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

Siti Nurul Fazila, 26 tahun, ibu yang membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun, sempat membenturkan kepalanya saat berada di dalam sel tahanan.


Psikolog Forensik Sebut Istilah Bunuh Diri Sekeluarga di Kasus Penjaringan tidak Tepat

16 hari lalu

Garis polisi terpasang di lokasi kejadian bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Penjaringan Jakarta Utara pada Sabtu, 9 Maret 2024. ANTARA/Mario Sofia Nasution
Psikolog Forensik Sebut Istilah Bunuh Diri Sekeluarga di Kasus Penjaringan tidak Tepat

Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri, menilai kasus satu keluarga lompat dari apartemen bisa disebut pembunuhan pada anak, bukan bunuh diri