TEMPO Interaktif, Jakarta - Warga di lingkungan tempat tinggal Abdul Jalil alias Ayub alias Adul tak percaya pemuda 24 tahun itu telah membunuh Christopher Melky Tanujaya. "Dia ya, dimintain tolong nyembelih ayam aja enggak berani," kata Atik, 31 tahun, tetangga yang tinggal di samping rumah Abdul, Sabtu, 10 Desember 2011.
Menurut Atik, Abdul dikenal sangat baik di antara para tetangga. Abdul mau saja dimintai tolong mengantarkan seseorang, bahkan membuangkan sampah rumah tangga. Bukan itu saja yang membuat tetangga heran. Lina, 28 tahun, yang juga tinggal di dekat rumah Abdul, menyatakan pemuda lulusan SMP itu gagap teknologi. "Dia tak tahu HP bagus, HP saya aja dia enggak ngerti," ujar ibu satu anak ini.
Karenanya, Jumat, 9 Desember 2011 malam kemarin, puluhan tetangga Abdul mendatangi Polsek Penjaringan. Mereka ingin meminta penjelasan mengapa Abdul ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan. "Saya juga ikut tadi malam. Pokoknya kami tidak percaya," ujarnya.
Aksi puluhan orang ini kemudian bubar setelah Nasir, ayahanda Abdul, diperbolehkan menemui anaknya di tahanan Mapolres Jakarta Utara. Nasir kemudian berangkat ke Mapolres bersama ketua RT setempat, seorang adik, dan tetangganya.
Di sana, malam tadi, polisi pun mempertemukannya dengan Abdul. "Dia sudah mengakui," ujar Nasir saat ditemui di rumahnya. Ia menambahkan dengan limbung, "Kalau memang benar anak saya pelakunya, biar dia merasakan akibat perbuatannya."
Tempat tinggal Abdul merupakan sebuah rumah petak dua lantai berukuran 3x4 meter di Jalan Bakti, Gang Wirabuki, RT 7/7, No. 23, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. Di sana, anak sulung ini tinggal bersama kedua orang tua dan tiga orang adiknya.
Sebelumnya, polisi menangkap Abdul di rumahnya pada Kamis, 8 Desember 2011 malam. Ia dituduh telah membunuh Christopher Melky Tanujaya, juara olimpiade matematika, di dekat halte bus Transjakarta Penjaringan, tepatnya di depan SD 01 Pluit, Senin, 5 Desember 2011 lalu. Menurut polisi, Abdul terpaksa menusuk korban hingga empat kali karena ingin mengambil ponsel BlackBerry Onyx miliknya.
PINGIT ARIA