TEMPO.CO, Jakarta - Bus Transjakarta telah dilengkapi stiker dan chain flag area khusus wanita. Fasilitas ini dipasang untuk mensosialisasikan aturan area khusus wanita di bus yang mulai berlaku sejak 12 Desember 2011.
Menurut Kepala Badan Layanan Umum Transjakarta, Muhammad Akbar, selain atribut penanda dalam bus, manajemen juga memasang poster dan banner di halte. "Ini sebagai kado hari ibu agar para ibu yang naik Transjakarta lebih aman dan nyaman," ujar dia.
Untuk pemasangan penanda tersebut, BLU bekerja sama dengan sponsor, Kelompok Kompas Gramedia. "Kami tidak mengeluarkan dana untuk ini," ujarnya saat ditemui di Halte Sarinah, Kamis 22 Desember 2011.
Akbar berharap, dengan penambahan penanda, pemberlakuan area khusus wanita di Tranjakarta bisa berjalan seperti di kereta komuter. "Semakin lama tidak perlu diingatkan lagi," katanya.
Anggota Busway Mania, Yuslinar, mengatakan saat ini sosialisasi area khusus wanita memang belum berjalan baik. "Saya mengingatkan sendiri penumpang laki-laki," katanya. Ia juga meminta ruang lebih lebar untuk perempuan di bus. "Tiga puluh persen laki-laki, 70 persen perempuan," kata dia. Sebab, menurutnya, penumpang ibu-ibu sering membawa anak naik bus. Menurut Akbar, permintaan itu belum bisa dikabulkan karena ada keterbatasan.
Kebijakan area khusus perempuan dikeluarkan BLU karena belakangan semakin sering terjadi pelecehan terhadap kaum hawa di Tranjakarta. Untuk melindungi kaum hawa, BLU juga berencana memasang kamera pengawas di dalam bus. Pemasangan kamera rencananya mulai berjalan akhir bulan in.
ATMI PERTIWI