TEMPO.CO, Bogor - Jemaat Gereja Kristen Indonesia Bakal Pos Yasmin gagal menggelar misa Natal di gereja Jalan K.H. Abdullah bin Nuh pada Ahad pagi, 25 Desember 2011. Pasalnya, situasi di lokasi tak kondusif menyusul adanya protes puluhan warga sekitar.
Pantauan Tempo, aksi massa yang digelar di gerbang utama Perumahan Taman Yasmin itu sempat memicu ketegangan dengan petugas keamanan. Warga mendesak aparat membubarkan puluhan jemaat yang sudah mulai berdatangan ke lokasi sejak pukul 07.00.
Umat GKI yang membawa lilin dan pakaian hitam putih saat itu berkumpul di dekat gerbang dan berniat melaksanakan misa di lokasi gereja mereka. Tapi, jemaat tidak bisa masuk karena jalan diblokade petugas gabungan dari Kepolisian Resor Bogor, Brigade Mobil Detasemen II Kedung Halang, Pengendalian Massa Polda Jawa Barat, TNI, dan Satuan Polisi Pamong Praja.
Jelang pukul 08.00, sempat terjadi ketegangan dan adu mulut antara petugas dan warga yang menolak dijauhkan dari kerumunan jemaat GKI. Aparat saat itu berusaha mengarahkan massa di seberang jalan karena khawatir terjadi bentrokan fisik.
"Polisi tidak adil karena masih membiarkan jemaat GKI mendatangi lokasi. Di sini (Yasmin) tidak ada gereja, jadi enggak boleh ada kebaktian," kata Ketua Forum Kerukunan Muslim Indonesia, Ahmad Imam.
Sebaliknya Wakil Kepala Kepolisian Resor Bogor Kota Komisaris Irwansyah mengatakan pihaknya berusaha optimal mengamankan serta menjaga situasi tetap kondusif. Karena itu, dua kelompok massa berusaha dipisahkan.
Akhirnya petugas gabungan mengevakuasi Jemaat GKI dari Jalan KH Abdullah bin Nuh ke rumah salah satu anggota GKI di Kompleks Perumahan Taman Yasmin. "Tapi yang mengevakuasi Satpol, kami back up saja," ujar Irwansyah.
Juru bicara Markas Besar Polri Inspektur Jenderal Saud Usman Nasution membenarkan sekitar 60 jemaat GKI Yasmin meninggalkan lokasi gereja dan memilih beribadah di salah satu rumah jemaat.
“Mereka menggelar ibadah di rumah salah satu jemaat. Sekarang sudah berlangsung lancar dan aman,” kata Saud saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Minggu 25 Desember 2011.
ARIHTA U SURBAKTI | RINA WIDIASTUTI