TEMPO.CO, Jakarta - Pencurian dan kekerasan di angkutan kembali terjadi. Kali ini korbannya adalah Johan Wijaya, 32 tahun, warga Jalan Susilo 2 C No 68, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Kejadian berlangsung pada Rabu malam, 28 Desember 2011, di sebuah taksi berwarna putih yang dikemudikan pelaku perampokan.
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Metro Tanjung Duren, Ajun Komisaris Teddy Rachesna, saat dihubungi Tempo, Jumat, 30 Desember 2011, mengatakan, "Kejadian berlangsung sekitar pukul 7 malam. Pukul 11 malam korban ditemani temannya, Suryani, 56 tahun, melapor ke Polsek Tanjung Duren lalu dirawat di Rumah Sakit Sumber Waras."
Berdasarkan keterangan Teddy, saat itu korban hendak pulang ke tempat kos di Jalan Susilo usai berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan di Tambora. Korban menaiki taksi berwarna putih.
Saat taksi baru berjalan beberapa meter, tiba-tiba tiga orang pria masuk. Tiga orang tersebut berusaha merebut harta benda korban. Namun, korban melawan sehingga pelaku memukulinya. Para pelaku merampok telepon genggam dan barang belanjaan korban lalu membuang korban di dekat Universitas Trisakti.
Dompet korban tidak sempat diambil karena korban melawan. Kerugian yang dialami korban sekitar Rp 2 juta.
"Plat nomor taksi dan nomor pintu taksi diduga palsu karena supir terlibat. Modus seperti ini sudah sering dilakukan, tapi pelaku belum tentu sama," ujar Teddy. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.
Saat ini korban masih dirawat di Rumah Sakit Sumber Waras dan belum dapat dimintai keterangan. Menurut salah satu dokter piket di Sumber Waras, korban mengalami memar di bagian depan atas dan belakang kepala, lecet karena pukulan di pipi kanan, dan lebam di tangan. Diduga korban mengalami gegar otak.
MARIA GORETTI