TEMPO.CO, DEPOK - Aida, 19 tahun, perempuan yang diduga terlibat kasus perampokan dan pemerkosaan di angkot M26 ternyata merasa tersiksa dekat pacarnya Yohanes Brian Richo yang diduga pelaku dan otak pemerkosaan itu. Aida mengaku selama pelarian selalu ditekan dan diancam oleh kekasihnya itu. "Saya ditekan terus sama dia," kata Aida di Mapolres Depok, Jumat 30 Desember 2011.
Karena itu Aida ternyata diam-diam menghubungi keluarganya di Cawang, Jakarta Timur. Karena mencoba menghubungi ponsel ibunya tak aktif, Aida mengaku akhirnya menghubungi keluarganya lewat Facebook. "Di Facebook itulah saling tukar nomor."
Menurut Aida. kekasihnya itu sudah memiliki firasat akan ditangkap oleh polisi ketika diajak ke Bandung. "Mereka sudah punya firasat akan ditangkap," ujarnya.
Aida akhirnya ditangkap di Bandung bersama kedua komplotan itu, Yohanes Brian Richo dan Deden Rosadi, 18 tahun, pada Jumat, 23 Desember 2011. Saat aksi perampokan berlangsung, Aida mengaku duduk di samping sopir dan ditekan. "Saat kejadian mereka menyetel tip dengan volume besar," kata Kepala Polres Kota Depok, Mulyadi Kaharni, sebelumnya.
Sedangkan M Saat Dalimunte yang sudah terpisah dengan mereka dua hari setelah pemerkosaan di angkot M26 ditangkap di Medan, Selasa, 27 Desember 2011. Aida sendiri saat ini berstatus sebagai saksi. Ia dikenai wajib lapor oleh polisi.
Aida datang ke Mapolresta ditemani bapaknya, Herman, untuk wajib lapor. Menurut Herman, kejadian terhadap anaknya adalah musibah. Ia menyayangkan anaknya berhubungan dengan Yohanes. Tapi sebagai ayah dia akan tetap mengurus masalah anaknya itu. "Ini musibah. Saya tidak tahu kenapa dia berhubungan dengan mereka," katanya.
Pedagang ini mengaku tidak menyukai Yohanes sejak ia pertama kali ke rumahnya di Cawang. "Padahal sebelumnya banyak teman kampusnya yang baik main ke rumah," katanya.
ILHAM