TEMPO.CO , Jakarta:– Awal 2012, Kepolisian Daerah Metro Jaya berencana menginisiasi adanya forum lalu lintas. Forum tersebut dibentuk agar kepolisian, pemerintah, serta kontraktor, dapat berkoordinasi lebih baik sebelum melaksanakan perbaikan fasilitas publik yang terkait dengan lalu lintas.
“Supaya ke depan ada prosedur standar operasi tentang pembangunan utilitas jalan. Dari beberapa aturan yang sudah ada kita susun bersama agar lebih aplikatif,” kata Kepala Sub Direktorat Keamanan dan Keselematan Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Yakub Dedi Karyawan pada Rabu 4 Januari 2012 sore.
Instansi yang akan dilibatkan dalam forum tersebut, kata Yakub, adalah seluruh pemangku kepentingan yang terkait. Mulai dari penyelenggara proyek, pembina proyek, kepolisian, dinas-dinas terkait seperti dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perhubungan, dinas yang mengadakan proyek, serta kontraktor dan konsultan proyek.
“Diharapkan via forum tersebut ada suatu keseriusan semua pihak dan komitmen untuk mengimplementasikannya,” kata Yakub.
Yakub berharap dengan adanya forum tersebut, miskoordinasi terkait perbaikan dan pembangunan jalan seperti yang terjadi pada proyek gorong-gorong Jalan Sudirman tidak terjadi lagi. Forum tersebut, kata Yakub, juga bisa dipakai untuk memudahkan mekanisme kontrol serta ketegasan sanksi.
Sejak akhir tahun lalu jalan Sudirman kian menjadi sorotan lantaran proyek galian gorong-gorong. Kepolisian Daerah Metro Jaya bahkan melayangkan surat somasi dua kali kepada pelaksana proyek, PT Idee Murni Prathama. Polda menilai pelaksana mengabaikan aspek keamanan dan kenyamanan dalam mengerjakan proyek.
Proyek gorong-gorong sempat juga menjadi masalah lantaran pembangunannya berbenturan dengan pelaksanaan perhelatan akbar SEA Games XXVI. Pelaksana proyek diminta untuk mengurug kembali galian, padahal proyek belum sepenuhnya rampung. Alhasil aspal yang kini menutupi jalur lambat Sudirman yang terkena proyek gorong-gorong menjadi tak rata, bergelombang, dan mudah amblas.
Pantauan Tempo, permukaan jalan Sudirman yang sempat digali untuk pembuatan gorong-gorong sudah ditutup dengan aspal. Yang tersisa tinggal ruas jalur lambat di depan gedung BRI II. Kira-kira dua ratus meter permukaan jalan yang membentang antara terowongan Semanggi hingga halte Bendungan Hilir bergelombang dan berpasir.
ANANDA BADUDU