Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Lahan Bermasalah, Belasan SD Tangerang Rawan Segel  

image-gnews
TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang - Belasan sekolah dasar di Kabupaten Tangerang dan Tangerang Selatan rawan untuk disegel warga karena status lahannya masih bermasalah. Aksi penyegelan yang mengganggu aktivitas belajar-mengajar siswa itu memaksa pemerintah daerah mengambil langkah-langkah strategis.

"Tanah sekolah bersengketa karena banyak lahan warga yang belum dibayar," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Bambang Mardi, Senin, 9 Januari 2012.

Di Kabupaten Tangerang, kata Bambang, Dinas Pendidikan mencatat masih ada 10 sekolah dasar yang lahannya kini dipersoalkan oleh pihak ahli waris. Menurutnya, sengketa lahan tersebut berawal pada program pendidikan SD Inpres pada tahun 1980-an yang dibangun pada lahan warga sebagai pemilik lahan. "Dalam perjalanan, pemerintah belum membayar lahan yang dimiliki ahli waris," katanya.

Menurut Bambang, acap kali sengketa lahan sekolah itu mengusik ketenangan proses belajar-mengajar siswa. "Bahkan terkadang sekolah disegel oleh ahli waris dan digunakan untuk kandang bebek," ujar Bambang. Kasus kandang bebek ini, kata dia, sempat terjadi di sebuah sekolah di Kabupaten Tangerang.

Untuk itu, kata Bambang, pihaknya berencana menyelesaikan sengketa tersebut dengan mengganti lunas lahan sekolah yang bersengketa kepada pihak ahli waris. Dengan begitu, tidak akan ada lagi pihak ahli waris yang mengganggu jalannya proses belajar dan mengajar.

Sementara itu, di Tangerang Selatan, telah terjadi dua kali penyegelan di sekolah yang berbeda oleh ahli waris terkait sengketa lahan. Kedua sekolah yang bersengketa itu adalah SDN Negeri Jombang VII, Ciputat, dan SDN Ciledug. Pihak ahli waris sempat beberapa kali menyegel sekolah tersebut, meski belakangan segel berhasil dibuka kembali.

Peristiwa penyegelan sekolah paling anyar terjadi pada Selasa, 3 Januari 2012, yaitu SD Negeri Jombang VII Ciputat, Tangerang Selatan. Penyegelan gedung sekolah dilakukan sejak 22 Desember 2011 hingga 3 Januari 2012 saat para siswa baru masuk dari libur tahun baru. Sempat terjadi insiden orang tua siswa ribut dengan keluarga ahli waris yang melakukan penyegelan sekolah dan 302 siswa sekolah itu pun tidak bisa belajar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Segel berupa palang kayu dan spanduk yang bertuliskan "SD Jombang mulai tanggal 22 Desember 2011 kami tutup sampai batas waktu yang belum ditentukan". Sebelum ada penyelesaian pembayaran, tanah alm. Nurdin Yahya’ akhirnya dilepas setelah dilakukan negosiasi antara pemerintah Tangerang Selatan dan ahli waris.

Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengakui lahan Sekolah Dasar Negeri Jombang VII di Jalan Jembar Raya Kampung Cilalung, Jombang, Ciputat, statusnya masih bersengketa dan resmi milik warga. Untuk itu, pemerintah setempat akan membeli lahan sekolah seluas 1.000 meter tersebut. "Kami akan membeli lahan itu dan menyelesaikannya dengan pemilik tanah," ujar Kepala Dinas Pendidikan Tangerang Selatan Mathodah.

Mathodah mengakui adanya surat tanah yang dimiliki ahli waris yang sah. “Surat tanah seperti sertifikat, akta jual-beli, dan nilai jual obyek pajak (NJOP) atau PBB selama ini memang sah milik keluarga ahli waris tersebut,” kata Mathodah.

Pemerintah Tangerang Selatan berjanji akan melakukan pembayaran tanah tersebut pada anggaran perubahan tahun 2012. Agar tidak terulang masalah yang sama, Dinas Pendidikan Tangerang Selatan kini tengah melakukan inventarisasi lahan-lahan sekolah yang ada di wilayah tersebut.

JONIANSYAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

9 September 2013

Seorang siswa SMPN 2 Tangerang bersedih saat pesantren kilat di Masjid Raya Al-Azhom, Tangerang, Banten, (22/7). Pesantren selama 4 hari di bulan Ramadan ini untuk menambah ilmu agama bagi sejumlah siswa-siswi. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Komnas Anak: Kuesioner Kelamin Langgar Privasi

Dia mempertanyakan manfaat survei berisi grafik ukuran kelamin laki-laki dan perempuan itu.


Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

7 September 2013

Ilustrasi kesehatan/Berobat/Dokter/Perawat. triarc.co.za
Kuesioner Bagian dari Periksa Kesehatan Reproduksi  

Kuesioner gambar alat kelamin menjadi bagian pemeriksaan kesehatan untuk siswa SMP dan SMA terkait kesehatan reproduksi. Uji coba berlanjut tahun ini.


Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

7 September 2013

freepicturesweb.com
Kemenkes: Kuesioner Gambar Alat Vital Program UKS

Kuesioner yang memuat alat vital program UKS kerja sama empat kementerian.


Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

6 September 2013

Siswa beberapa sekolah di Aceh menyanyikan lagu Jepang, Omoiyari (belas kasih sayang) dalam peringatan dua tahun tsunami di Jepang, di SMP 1 Pekan Bada, Aceh Besar, Senin (11/3). TEMPO/Adi Warsidi
Kuesioner Ukuran Kelamin Siswa Ditarik di Sabang

Kuesioner bergambar kelamin yang sempat beredar di SMP Negeri 1 Sabang telah ditarik oleh pihak puskesmas dan Dinas Kesehatan Kota Sabang.


Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

6 September 2013

imperfectwomen.com
Kuesioner Ukur Alat Kelamin Siswa Salah Kaprah  

Perbedaan interpretasi timbul lantaran kurangnya pemahaman dinas kesehatan di beberapa daerah tentang kesehatan reproduksi.


KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

6 September 2013

Ilustrasi Pengukuran Payudara. Shutterstock
KPAI Minta Kuisioner Ukur Kelamin Siswa Ditarik  

Gambar, foto, atau sketsa organ kelamin tanpa penjelasan memadai dianggap bisa mengarah kepada pornografi.


Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

6 September 2013

freepicturesweb.com
Kuisioner Kelamin di Aceh Disorot Media Asing

AFP, Straitstimes Singapura, The Standar Hong Kong menulis soal kuisioner yang mencantumkan gambar alat kelamin.


Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

5 September 2013

imperfectwomen.com
Kuisioner Gambar Kelamin di Aceh Sesuai Program

Seharusnya kuesioner gambar kelamin tidak dibagi dan tidak boleh dibawa pulang karena bersifat rahasia.


Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

5 September 2013

Ilustrasi
Ukur Kelamin Siswa, Sekolah Tuding Dinas Kesehatan  

SMP Negeri 1 Sabang merasa tercoreng dan kecewa dengan pihak dinas kesehatan. 'Lembaran itu dibagikan oleh petugas puskesmas dan dinas kesehatan.'


Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

4 September 2013

freepicturesweb.com
Data Ukuran Kelamin Siswa Akan Direkap Dinkes

Dinas Kesehatan Kota Sabang mengatakan data tersebut digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan reproduksi remaja di Kota Sabang.