TEMPO.CO, Depok- Nahas menimpa siswi SMP kelas III, Tia (bukan nama sebenarnya), 15 tahun, warga Jalan Cilayu, Cisalak Pasar, Cimanggis, Depok. Tia kini terpaksa menghuni Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Marzuki Mahdi Cilendek, Bogor setelah diduga dicabuli hingga diperkosa oleh seorang dukun pengobatan alternatif.
Ibunda Tia, Suharti datang siang tadi, ke kantor Kepolisian Resor Depok untuk mencari keadilan. Sebab, hingga kini pelaku yang berprofesi sebagai dukun pengobatan, berinisial MY, 56 tahun, tak juga ditangkap polisi. "Ia dulu sempat ditahan satu malam, tapi sekarang sudah di rumahnya," kata Suharti di Polresta Depok, Senin, 9 Desember 2012.
Awalnya Tia sering mengeluh pusing, sakit-sakitan kepada ibunya yang hanya seorang penjual gado-gado dan tukang pijat pada 2009. Tia pun dibawa ke Puskesmas. Tak kunjung sembuh, Tia pun dikenalkan oleh tetangganya, Ayang, yang merupakan adik MY. "Katanya sih dia bisa menyembuhkan penyakit hanya dengan minum air," katanya.
Rumah Suharti pun hanya berjarak 100 meter dari rumah dukun itu. Di tempat MY, Tia mendapatkan perawatan dan pengobatan. Salah satunya diberi air yang mujarab untuk mengobati penyakitnya itu.
Tia pun disuruh menginap seminggu di rumah MY, dengan alasan penyembuhan. Namun betapa terkejutnya hati Suharti sebagai ibunda Tia, saat putrinya pulang ke rumah dalam keadaan menangis, marah-marah, dan tak mau diajak bicara.
“Saya sempat tegur kenapa dia menangis, ternyata saya lihat di celana dalamnyanya banyak bercak darah. Saya bilangin ke dukun itu, tapi dia bilang anak saya lagi mens, lalu saya bawa ke RS Pasar Rebo, saya mau visum juga, tapi harus laporan polisi dulu,” katanya.
Selanjutnya, Suharti pun melapor ke Polres Depok di bagian Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) pada 25 Maret, 2010. Tia kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk divisum. “Hasil visumnya ada luka robek, memar di bagian vagina, saya menangis terus,” Imbuhnya.
Hingga kini, Tia masih dirawat di RSJ. Hampir selama tiga tahun. Saat ini usianya sudah 17 tahun. Ia pun putus sekolah. Sementara, pelaku masih bebas berkeliaran di lingkungan rumahnya. “Dia sudah hancurkan masa depan anak saya, saya hanya ingin keadilan,” tegasnya.
ILHAM