TEMPO.CO, Depok - Sebanyak 15 ribu titik di jalan umum yang tersebar di wilayah Depok membutuhkan penerangan jalan umum (PJU). Sedangkan hingga akhir 2011 lalu, lokasi PJU yang terpasang baru 5.000 titik. “Jumlah itu tidak termasuk jalan yang selama ini diterangi dari hasil swadaya warga," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Penerangan Jalan Umum (UPT-PJU) Kota Depok, Bogy Sanjaya, kepada Tempo, Sabtu, 14 januari 2012.
Meski penerangan jalan sudah masuk Program Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2011-2016, pemerintah baru mampu memasang 400 unit PJU setiap tahunnya. "Ke depan target yang dimiliki Pemkot tiap tahunnya harus lebih dari itu,” kata Bogy.
Antisipasinya adalah prioritas pemasangan lampu di daerah dengan tingkat kerawanan tinggi, kepadatan lalu lintas, dan permintaan warga, seperti halnya jalan penghubung antarkelurahan. Pemasangannya harus sesuai dengan keputusan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Setelah itu UPT PJU akan melakukan survei lapangan.
Sementara banyak yang belum terpasang, Bogy menyayangkan PJU yang telah terpasang justru disia-siakan masyarakat. Ia mengaku banyak panel PJU yang hilang di beberapa wilayah Depok. Tercatat di tahun 2010 sebanyak 40 panel PJU hilang dicuri. Menurutnya, satu panel tersebut mampu menyalakan 20 titik PJU. “Padahal panel sudah digembok dan dilas,” kata dia. Paling banyak kecurian di daerah Pasir Putih Sawangan, Cimanggis, dan Krukut Gandul. Sejak kejadian itu, kata Bogy, tim teknis patroli rutin ke lapangan.
Terkait dengan PJU yang padam, Bogy memastikan dalam waktu paling lambat sepuluh hari kerja PJU yang padam sudah menyala kembali. "Dalam waktu seminggu sampai sepuluh hari sudah nyala," katanya. Sedangkan untuk PJU yang berlokasi di jantung Kota Depok, seperti Jalan Raya Margonda dan Jalan Raya Juanda, Jogy memastikan tidak akan lama jika padam. “Paling lama dua hari, masak jantung Kota Depok PJU-nya sampai padam,” ujarnya.
ILHAM