TEMPO.CO, Jakarta - Suharni, 75 tahun, tewas terpanggang dalam kebakaran di Kampung Bandan, Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu lalu karena hendak menyelamatkan baju-baju cucunya. Cerita ini diungkap Dwi Asih, tetangga, Minggu 15 Januari 2012.
Suharni ikut hangus bersama rumahnya di Blok E, RT 09 RW 04. Saat itu, keluarga dan tetangga sebenarnya telah menyelamatkan Suharni dari api. Nenek delapan cucu itu telah dijauhkan dari rumahnya. "Tadinya sudah keluar, dia kembali buat ambil baju cucunya," kata Dwi Asih, 46 tahun.
Menurut Dwi, Suharni semula tinggal bersama seorang anak perempuannya, Wartini dan seorang cucu balitanya yang kerap dipanggil Rere. "Dia meninggal di situ," kata Dwi sambil menunjuk garis polisi yang disampirkan di empat tiang gosong.
Berasal dari Gunung Kidul, Yogyakarta, Suharni telah memindahkan hampir seluruh keluarganya ke Jakarta. Di kampung Bandan, tempatnya menghembuskan nafas terakhir, Suharni dikelilingi enam orang anak yang punya rumah berderet-deret di sampingnya. "Tapi dia dimakamkan di kampung, semua anaknya ikut ke Gunung Kidul," kata Dwi.
Bukan hanya keluarga Suharni yang kehilangan tempat tinggal dalam kebakaran kemarin. Sebanyak 214 kepala keluarga lain di Kampung Bandan yang padat itu juga mengalaminya. Kini, mereka harus hidup di tenda-tenda darurat mengharap bantuan dari pemerintah dan dermawan.
"Makanan, berupa nasi bungkus, mie instan, telur dan pakaian seadanya insyaallah cukup," kata Slamet Riyanto, Ketua RT setempat.
Yang masih dibutuhkan warga, menurutnya, adalah seragam dan buku-buku bagi anak sekolah. Total ada 55 siswa Taman Kanak-kanak, 102 siswa SD, 36 siswa SMP dan 18 siswa SMA sama sekali tak punya perlengkapan sekolah akibat si jago merah.
Staf Bantuan dan Jaminan Suku Dinas Sosial Jakarta Utara,
Irsam Surya, menjanjikan memasok perlengkapan yang dibutuhkan itu besok.
PINGIT ARIA