TEMPO.CO, Jakarta - Vihara Sakya Sakti di Jalan Wijaya RT 03 RW 07, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, terbakar, Senin, 16 Januari 2012 petang kemarin. Akibatnya, sekitar 200 jemaat wihara harus merayakan Imlek di tempat lain. "Perayaan akan dipindahkan ke Vihara Kawi Sakti di samping (wihara yang terbakar)," kata Mamat Pandi, Ketua RT 03 sekaligus pengurus Vihara Sakya Sakti.
Menurut Mamat, peribadatan tak mungkin lagi digelar di Vihara Sakya Sakti sebab patung-patung di dalamnya telah terbakar.
Dalam sepekan terakhir, sebanyak lima peristiwa kebakaran terjadi di Jakarta Utara. Selain di Vihara Sakya Sakti, kemarin, si jago merah melalap 40 rumah di RW 13 Rawa Bebek, Kelurahan Penjaringan.
Sebelumnya, api juga menghanguskan sekitar 200 rumah petak di Blok E, RT 09 RW 04 Kelurahan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu, 14 Januari 2012 lalu. Sementara itu, di Teluk Gong, kebakaran cukup besar melanda kawasan permukiman padat di Jalan Mazda III RT 07 RW 09 Teluk Gong, Pejagalan, Penjaringan, pada Selasa, 10 Januari.
Banyaknya peristiwa kebakaran ini, menurut Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara Irwan, selain disebabkan oleh faktor kecelakaan, juga disebabkan kelalaian warga. Kebakaran yang terjadi di Rawa Bebek, misalnya, diduga karena seorang warga lupa mematikan kompor. Selain itu, ada juga kebakaran yang disebabkan hubungan pendek arus listrik.
Petugas pemadam kebakaran pun, kata Irwan, telah berusaha melakukan penyuluhan kepada warga soal bahaya dan cara mencegah kebakaran. "Masalahnya, kalau di permukiman padat, warga kan mobilitasnya cepat sekali," ujarnya.
PINGIT ARIA