TEMPO.CO, Jakarta - RO, 18, sudah empat hari menjalani rawat inap di Bangsal Isolasi flu burung RSUD Tangerang sejak Sabtu, 21 Januari 2012. Tim medis RSUD Tangerang masih menunggu hasil laboratorium sampel darah atas pasien.
Juru bicara RSUD Tangerang, Achmad Muchlis hari ini Selasa, 24 Januari 2012 mengatakan, uji laboratorium akan diumumkan Dirjen P2PL Kementerian Kesehatan. "Pengujian tes darah membutuhkan waktu,"kata Muchlis.
Hingga hari ini, kondisi pelajar kelas III STM swasta di Legok, Kabupaten Tangerang itu belum membaik. RO masih diinfus, menggunakan ventilator atau alat bantu pernapasan. Tim dokter spesialis ahli paru, patologi, penyakit dalam dan anestesi masih melakukan upaya menyelamatkan warga Kampung Ciodeng, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang itu.
"Kondisinya sangat lemah dan kritis. Belum ada perubahan dari empat hari lalu sejak dirawat," kata Muchlis.
Sementara Rohman kakak kandung RO saat ditemui di RSUD Tangerang, menjelaskan, di rumah keluarganya terdapat 100 ekor bebek dan ayam. Unggas peliharaan itu menjadi mata pencaharian keluarga mereka. Tempat tinggal mereka dengan kandang hewan peliharaan hanya berjarak 10 meter.
Sebelum adiknya menderita gejala penyakit yang diduga flu burung, ayam dan bebek milik keluarga itu tidak mati mendadak. "Ayam dan bebek yang kami pelihara dalam kondisi sehat. Tidak ada yang mati dan sakit," kata Rohman. Apalagi, lanjutnya, adiknya jarang mengurusi hewan piaraan itu.
Selama ini hanya Junet, ayah merekalah yang justru merawat ayam dan bebek. Ketika RO jatuh sakit, keluarga memberikan obat yang biasa dibeli di warung.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Naniek Isnaini meminta agar masyarakat yang berada di sekitar rumah Rohmat untuk lebih menjaga kebersihan setiap melakukan aktivitas, dengan mencuci tangan dengan sabun. "Untuk saat ini kami masih menunggu hasil laboratorium dulu,"kata Naniek.
AYU CIPTA