TEMPO.CO, Jakarta - Sopir angkutan kota C01 jurusan Kebayoran Lama-Ciledug melakukan aksi unjuk rasa di Jalan Ciledug Raya, Tangerang. Mereka memprotes pemberitaan media yang mengatakan pelaku pemerkosaan adalah sopir angkot C01. "Media seperti menyudutkan kami, padahal lokasi kejadian bukan di angkot," ujar Tatang, 27 tahun, di lokasi unjuk rasa, Jumat, 27 Januari 2012. Ia menyatakan aksi mogok dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap pemberitaan media massa.
Tatang menambahkan setelah kejadian pemerkosaan, pendapatan sopir angkot C01 menurun drastis. Setiap ada beberapa penumpang lelaki di angkot, lanjutnya, penumpang perempuan enggan naik. "Angkot jadi sepi kalau malam hari," ujarnya.
Lebih lanjut, Tatang menyatakan para penumpang beralih ke angkutan lainnya, yaitu naik Metromini. Ia khawatir kasus pemerkosaan yang menimpa seorang mahasiswi kebidanan itu membuatizin trayek angkot C01 dicabut oleh Dinas Perhubungan.
Senada dengan Tatang, sopir lain yang enggan disebutkan namanya mengaku pendapatannya turun hampir 50 persen. "Sehari saya biasa dapat Rp 100 ribu. Sekarang Rp 50 ribu saja susah," katanya.
Di lapangan, puluhan angkot C01 terlihat parkir di sekitaran Ruko Puri Beta, Ciledug. Aksi mogok yang dilakukan oleh para sopir tidak membuat Jalan Ciledug Raya tersendat lantaran angkot berwarna putih ini diparkir di sisi jalan dan di dalam kawasan Ruko Puri Beta. Puluhan sopir pun terlihat bergerombol di depan pintu gerbang Puri Beta.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswi, JM, mengalami pemerkosaan pada Jumat 20 Januari 2012 malam lalu. Dari keterangan polisi, peristiwa terjadi waktu korban hendak pergi ke rumah kakaknya di Pamulang, Tangerang Selatan. Sebelumnya, perempuan itu menumpang angkot C01 dari Ciledug ke Kebayoran Lama. Setelah sampai di halte dekat pasar Kebayoran Lama sekitar pukul 21.00 WIB, JM turun. Ia menunggu angkot D01 untuk melanjutkan ke Ciputat untuk seterusnya ke Pamulang.
Ketika menunggu di halte, korban diganggu oleh lima orang laki-laki. Korban berlari ke arah rel kereta api kareta ketakutan. Tiba-tiba kepalanya dipukul dari belakang. Pukulan itu membuatnya pingsan. Setelah itu dia tidak ingat apapun. Saat sadar, JM merasa tubuhnya sakit. Dia melihat resleiting celananya telah terbuka dan ada ceceran sperma di perut. Korban kemudian melaporkan kasus tersebut ke polisi.
ADITYA BUDIMAN