TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan manajemen Lion Air telah melakukan tes kesehatan terhadap calon pilot pada masa rekrutmen. "Tapi kami mengira ada calon pilot yang tidak menggunakan narkoba sebelum ikut tes. Jadi hasilnya pun negatif," kata Edward, Minggu 5 Februari 2012.
Menurut Edward, sebelum mengikuti proses rekrutmen para calon pilot harus memenuhi syarat perjanjian bebas narkoba. Bahkan saat proses pemeriksaan kesehatan juga terdapat tes darah. "Untuk menghindari kebohongan dalam tes, kami akan memikirkan untuk menggunakan metode baru dalam tes penerimaan," kata Edward.
Selain itu, kata Edward, Lion akan melakukan pengecekan dan pengawasan lebih ketat terhadap pilot-pilotnya. "Apa pun akan kami lakukan untuk mengatasi masalah narkoba di perusahaan kami," ujar Edward.
Kasus pilot menggunakan narkoba kembali terjadi setelah Saiful Salam, 44 tahun, pilot Lion Air, ditangkap Badan Narkotika Nasional di Hotel Grand Palace, Surabaya, Sabtu, 4 Februari 2012, pukul 03.30 WIB. Saat itu ia tengah bermain kartu bersama tiga temannya. Bersamanya disita 0,04 gram sabu dan alat isap sebagai barang bukti.
Hari itu Saiful dijadwalkan menerbangkan pesawat tujuan Surabaya–Makassar–Balikpapan–Surabaya pada pukul 06.00 WIB. Penangkapan itu terjadi hanya 2,5 jam sebelum Syaiful menerbangkan pesawat.
Sebelumnya Hanum Adhyaksa, juga pilot Lion Air, ditangkap Badan Narkotika Nasional ketika pesta sabu dengan rekannya di Grand Clarion Hotel, Makassar, Sulawesi Selatan, 10 Januari 2012. Tahun lalu apara kepolisian menangkap Moh Nasri, pilot Lion Air, di Kota Tangerang dengan barang bukti pil ekstasi dan sabu.
INU KERTAPATI