Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Salah Tangkap, Sopir Angkot Tewas  

image-gnews
TEMPO/ Machfoed Gembong
TEMPO/ Machfoed Gembong
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta: Sejumlah anggota Resese Polres Depok dilaporkan telah bertindak lalai sehingga menimbulkan korban jiwa. Satu sopir angkot K-19 (jurusan Terminal Bekasi-Jombang) tewas saat polisi menangkap belasan orang yang diduga sebagai perampok. "Kami meminta penjelasan kenapa saudara kami ditangkap dan kemudian meninggal," kata M. Saleh Horela, di Polda Metro Jaya,  6 Februari 2012.

Menurut Saleh, polisi menggrebek sebuah bangunan gedung kosong di Kalimalang, Bekasi Timur, Sabtu lalu. Tempat itu biasa digunakan sopir angkot untuk  bersantai dan bermain billiard.  

Abdulah Rolobessy, rekan Saleh yang ikut tertangkap dalam penggrebekan itu mengatakan, dia dan teman-temannya tidak tahu apa alasan polisi menangkap mereka. "Kami sedang menonton televisi tiba-tiba polisi datang," kata Abdulah. Saat itu di sana ada Abdulah, Hamid Rolobessy, dua orang satpam, dan sembilan anak berusia 14 sampai 18 tahun.

Bukannya memberi jawaban, polisi justru membentak saat  ditanya tujuan kedatangan  mereka. Rekan  "Kami sudah jelaskan kalau kami satpam, tapi mereka tetap membentak dan menyuruh kami masuk ke dalam mobil," ujar Abdulah. Tangan mereka diikat, mata dan mulut di tutup lakban .

Abdulah mengatakan, polisi membawa mereka ke Puncak, Bogor, untuk diinterogasi. Dalam proses introgasi itu, Abdulah mengalami penganiayaan. Bibir dan alisnya luka. "Ini  ditendang karena saya menolak menyerahkan tas adik saya, yang kata polisi menjadi barang bukti," kata Abdulah.

Kesaksian lain datang dari Fahmi Abdillah Horela, 17 tahun. "Ketika di dalam mobil saya dengar suara. Teriakan "hmmm!" suara Hamid, waktu itu sepertinya masih hidup," katanya. Menurut Fahmi, waktu itu tidak ada suara pukulan. Hanya saja polisi ada yang blg "Kamu mabuk? Ceburin saja ke kalimalang."

Sewaktu di puncak, Fahmi juga diinterogasi. "Ditanya apakah kenal Aldo, Hugo, Jefry, dan Udin. Saya bilang tidak kenal. Katanya mereka adalah perampok Bank Danamon Cimanggis," ucapnya.  Dalam proses interogasi itu matanya masih tertutup lakban.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah semalaman diperiksa di Puncak, dua belas orang itu  dibawa ke Polres Depok. Pada saat itulah mereka baru tahu kalau Hamid Rolobessy sudah meninggal.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, Hamid Rolobessy, 45 tahun, warga Kelurahan Jatimulya,  Tambun Selatan, Bekasi, meninggal saat polisi tengah menyelidiki kasus  pencurian brankas di UI Depok. "Jenazahnya sekarang berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diotopsi biar diketahui penyebab kematiannya," kata Rikwanto.

Menurut Rikwant, Hamid tewas karena jatuh setelah tersandung trotoar. "Jadi saat penggerebekan, Hamid belum sempat dimintai keterangan. Ketika akan dibawa ke mobil dia tersandung. Kemudian saat hendak dibawa ke RS dia meninggal dunia," ucap Rikwanto.

Secara terpisah, Kepala Polresta Depok, Mulyadi Kaharni mengatakan  Hamid dipastikan tidak terlibat kasus pencurian brankas itu. Namun dia belum tahu apa penyebab kematian Hamid.

ELLIZA HAMZAH | ILHAM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penjambretan Maut, Pelaku Ingin Lunasi Tunggakan Setoran

10 Juli 2018

Pelaku penjambretan maut di Cempaka Putih, Sandi Haryanto, 27 tahun, saat ditemui di kantor Polres Jakarta Pusat, Senin, 9 Juli 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Penjambretan Maut, Pelaku Ingin Lunasi Tunggakan Setoran

Pelaku penjambretan maut di Cempaka Putih sudah tiga kali beraksi sejak Lebaran 2018.


Penjambretan Marak, Polres Jakbar Gelar Operasi Perburuan Begal

4 Juli 2018

Ilustrasi penjambretan. Swns.com
Penjambretan Marak, Polres Jakbar Gelar Operasi Perburuan Begal

Maraknya kasus penjambretan di ibu kota memaksa polisi untuk bekerja keras memberantas penjahat jalanan.


Polisi Klaim Tangkap 5 Kelompok Penjambretan Sindikat Teluk Gong

30 Juni 2018

Polres Jakarta Barat menangkap pelaku penjambretan terhadap Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanudin di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, 29 Juni 2018. Tempo/Imam Hamdi
Polisi Klaim Tangkap 5 Kelompok Penjambretan Sindikat Teluk Gong

Polres Jakarta Barat mengklaim telah menangkap lima kelompok sindikat penjambretan yang bermarkas di Teluk Gong, Jakarta Utara.


Mandi Telanjang di Permandian Air Panas Kota Batu, 9 Orang Diciduk

30 Juli 2017

Gambar Borgol. merdeka.com
Mandi Telanjang di Permandian Air Panas Kota Batu, 9 Orang Diciduk

Aparat Polres Kota Batu menangkap sembilan orang di sebuah permandian air panas di Kota Batu.


Diburu 2 Tahun, Bekas Presiden Panama Martinelli Ditangkap di AS  

13 Juni 2017

Mantan Presiden Panama, Ricardo Martinelli. REUTERS
Diburu 2 Tahun, Bekas Presiden Panama Martinelli Ditangkap di AS  

Bekas presiden Panama Ricardo Martinelli akhirnya ditangkap aparat Amerika Serikat atau AS di dekat kota Miami setelah dua tahun diburu.


Patrialis Akbar Kena OTT KPK, Wapres Jusuf Kalla Prihatin  

26 Januari 2017

Patrialis Akbar. TEMPO/Seto Wardhana
Patrialis Akbar Kena OTT KPK, Wapres Jusuf Kalla Prihatin  

KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Patrialis Akbar pada Rabu malam, 25 Januari 2017.


Ditangkap KPK, PAN Anggap Patrialis Bukan Kadernya  

26 Januari 2017

Anggota hakim MK Patrialis Akbar, menutup wajahnya seusai kalah dalam pemilihan Wakil Ketua MK, di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, 12 Januari 2015. TEMPO/Imam Sukamto
Ditangkap KPK, PAN Anggap Patrialis Bukan Kadernya  

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno
mengatakan Patrialis Akbar sudah bukan kader PAN.


Polisi Tahan Terduga Pemanah Bocah 4 Tahun di Makassar  

15 Januari 2017

TEMPO/Nita Dian
Polisi Tahan Terduga Pemanah Bocah 4 Tahun di Makassar  

Kepolisian Sektor Tamalate, Makassar, Sulawesi Selatan, menahan terduga pemanah Aqila alias Lala, bocah berusia 4 tahun, di Makassar.


Kisah Penipu Bermodus Penggandaan Duit

4 Januari 2017

Ilustrasi mata uang dollar. TEMPO/Imam Sukamto
Kisah Penipu Bermodus Penggandaan Duit

Modus penipuan, duit ribuan dolar Amerika Serikat dimasukkan ke satu kardus disertai satu batu mirah delima dan telur angsa lalu dijampi-jampi.


Kirim Teror ke Kekasih Mantan Bos, Pria Ini Ditangkap  

16 Agustus 2016

Gambar Borgol. merdeka.com
Kirim Teror ke Kekasih Mantan Bos, Pria Ini Ditangkap  

Mantan petugas keamanan sebuah kantor katering ditangkap polisi di Desa Cikeusik, Kecamatan Cikeusik, Pandeglang, Banten.