TEMPO.CO, Jakarta: Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, membantah ada penurunan jumlah penumpang di maskapainya terkait dengan kasus penggunaan narkoba sejumlah pilot Lion Air. "Silakan tanya saja kepada penumpang," kata Edward, Selasa, 7 Februari 2012.
Edward yakin tingkat kepercayaan masyarakat tetap tinggi terhadap pelayanan perusahaannya. "Kami mengutamakan keselamatan dan selalu mengingatkan awak pesawat untuk menghindari tindak pidana apa pun termasuk narkoba," katanya.
Edward menegaskan tiga pilot yang diduga terlibat pengunaan narkoba saat ini dalam proses pemeriksaan di kepolisian. Saat ditangkap ketiganya tidak sedang menjalani tugas penerbangan. "Ada yang sebenarnya sudah diberhentikan. Yang terakhir karena tidak disiplin," kata Edward.
Agar kasus serupa tidak terulang, kata Edwar, manajemen Lion Air saat ini tengah melakukan pembenahan internal.
Lutviana Devita, agen perjalanan Korea Indonesia Agency Tour And Travels, Jalan Panglima Polim Raya, Jakarta Selatan, mengatakan pemesanan tiket Lion tetap normal seperti hari-hari sebelumnya. "Tidak ada penurunan meski di media santer berita mengenai penangkapan pilot Lion Air karena memakai narkoba," kata perempuan yang bertugas di bagian penjualan tiket ini.
Devita mengatakan tiket Lion tetap dicari penumpang karena harganya lebih murah dibanding harga tiket maskapai lain. Apalagi Lion memiliki banyak rute penerbangan.
Devita tidak menampik jika ada penumpang yang enggan menggunakan Lion Air. Namun keengganan itu bukan karena kasus pilot pecandu narkoba. "Mereka memilih maskapai lain yang lebih berkualitas dan menjamin kenyamanan penumpang, meski harganya lebih mahal," katanya.
AYUCIPTA | SUNDARI