TEMPO.CO, Bogor - Azan magrib belum lagi usai berkumandang, tiba-tiba terdengar suara keras di Jalan Raya Puncak, Bogor. Itu adalah suara kecelakaan beruntun yang melibatkan dua bus, mobil, angkutan umum, dan motor, Jumat, 10 Februari 2012.
"Ya Allah, Allahu Akbar...ada kecelakaan maut di Jalan Raya Puncak, Cisarua, Bogor," kata seorang saksi, Watty Yusmaini Eriawati, dalam akun Facebook-nya.
Kata Watty, kecelakaan berawal dari benturan bus Karunia Bakti dari arah Cisarua dengan bus Doa Ibu dari Jakarta. Tak terhindarkan, tumbukan itu pun menyambar ke kendaraan lain. Korban yang jatuh pun tidak hanya para penumpang kendaraan, tapi juga pejalan kaki.
"Sekitar 50-an lebih meninggal dunia di tempat. Selain penumpang bus, korban juga penumpang angkot, pejalan kaki, pemotor, dan lain-lain," ujarnya.
Watty bahkan sempat melihat jenazah korban yang motornya terseret bus Karunia Bakti. Sambil menanti kedatangan ambulans, dia mengatakan, korban digeletakkan di depan hotel Nila Karmila. "Inalillahi rojiun. Sampai sekarang masih terdengar sirene ambulans yang mondar-mandir," ujarnya.
Sebelumnya, dikabarkan korban tewas dan luka-luka dievakuasi ke Rumah Sakit Paru Cisarua. Bagian Informasi Rumah Sakit Paru Cisarua, Alvina, menyatakan jumlah keseluruhan korban belum diketahui. "Kami belum bisa memastikan jumlah korban," kata Alvina.
CORNILA DESYANA
Berita Terkait
Sopir Bus Kecelakaan Maut di Puncak Ikut Tewas
Saksi Kecelakaan Maut di Puncak: 50 Orang Tewas
Korban Tewas Tabrakan Beruntun Bogor Bertambah
Kecelakaan Beruntun, Puncak Macet 6 Kilometer
Kecelakaan Cianjur Sepuluh Orang Tewas