TEMPO.CO, Jakarta -Indra, 21 tahun, saksi kecelakaan maut Cisarua mengatakan kondisi seluruh korban tewas dan luka berat sangat mengenaskan. Kebanyakan para korban tewas berasal kendaraan yang tertabrak bus dan sejumlah warga di warung serta pejalan kaki. Mereka kebanyakan terjepit badan bus.
Sedikitnya 14 orang tewas dan 42 lainnya luka-luka dalam peristiwa tabrakan maut Bus Karunia Bhakti bernomor polisi Z 1795 DA di Jalan Raya Puncak, depan Pasar Festival Cisarua, Cisarua, Bogor, Jumat pukul 18.40. Setelah dievakuasi petugas dibantu warga, seluruh korban tewas dan terluka dalam kejadian itu.
Para korban dilarikan ke RS Goenawan Soroso dan RSUD Ciawi. "Data sementara korban tewas 14 orang dan puluhan luka-luka," kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jendearl Putut Bayu Seno di tempat kejadian, Jumat 10 Februari 2012 malam.
Menurut saksi mata, Nana Supriatna, bus PO Karunia Bhakti dari arah Puncak. Bus jurusan garut-Jakarta ini diduga mengalami rem blong dan dalam posisi oleng sebelum menghantam bus Doa Ibu jurusan Tasikmalaya-Jakarta.
Bus menabrak 12 kendaraan, yakni 5 motor, dua angkot, satu pickup Mitsubishi L-300, Toyota Avanza B 1536 FKB, Nissan Livina F 1472 HD. Bus juga menghantam tiang listrik, dan warung bakso lalu berhenti di tebing tembok Villa Syailendra.
ARIHTA U SURBAKTI
Berita Terkait
Sopir Bus Kecelakaan Maut di Puncak Ikut Tewas
Saksi Kecelakaan Maut di Puncak: 50 Orang Tewas
Korban Tewas Tabrakan Beruntun Bogor Bertambah
Kecelakaan Beruntun, Puncak Macet 6 Kilometer
Kecelakaan Cianjur Sepuluh Orang Tewas