TEMPO.CO, Jakarta - Para peserta aksi "Indonesia Tanpa FPI" di sekitar Bundaran HI, Jakarta Pusat, membubarkan diri sekitar pukul 17.45. Namun, masih ada peserta yang belum pulang.
Syira, peserta aksi, menuturkan, para penggagas aksi baru merencanakan aksi ini pekan lalu. Undangan aksi pun baru disebarkan Senin, 13 Februari 2012, melalui Twitter, Blackberry Broadcast Message, Facebook, serta email. Syira mengklaim lebih dari seratus orang ikut dalam aksi hari ini.
Wanita yang memakai kaus serta celana legging warna biru tersebut menuturkan penggagas aksi ini bukan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mana pun. "Penggagas dari individu-individu," kata Syira, Selasa ini, 14 Februari 2012.
Trotoar di depan Plaza Indonesia saat ini masih dipadati massa yang semula mengikuti aksi, serta polisi yang berjaga-jaga.
Sesaat sebelum para peserta membubarkan diri, Syira mengaku ada seorang provokator yang diamankan polisi. Syira mengatakan provokator tersebut tiba-tiba datang dan memukul peserta aksi yang sedang diwawancara oleh sebuah stasiun televisi.
Aksi “Indonesia Tanpa FPI” ini terinspirasi dari demo ratusan warga Dayak di Kalimantan Tengah yang menolak kedatangan rombongan FPI saat tiba di Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya, Sabtu 11 Februari 2012. Mereka menolak FPI yang dianggap mendukung aksi kekerasan dan anarkis.
MARIA YUNIAR
Berita Terkait:
Anti FPI, Melawan Kekerasan dengan Aksi Damai
Rentetan Aksi FPI dari Masa ke Masa
Dilaporkan FPI, Gubernur Kalteng Mesam-mesem
Soal Laporan FPI, Kemendagri Bela Gubernur Kalteng
Ada Aksi 'Indonesia Tanpa FPI', FPI Cuek
Din Syamsuddin: Ormas Jangan Terjebak Kekerasan
Tokoh FPI Rizieq Salahkan Gubernur Kalteng
Warga Dayak Tolak Ketua FPI Rizieq
Alasan Warga Dayak Tolak FPI
Tokoh FPI Rizieq Salahkan Gubernur Kalteng
Gus Solah Sarankan FPI Lakukan Survei
Rizieq: Ada yang Ingin Adu Domba FPI