TEMPO.CO, Bogor - Sebanyak 16 orang terjatuh saat menyeberangi jembatan kayu yang mendadak ambruk di Kampung Pabuaran Kaum RT 03 RW 02, Desa Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Bogor, Jawa Barat, Ahad pagi, 19 Februari 2012.
Akibat peristiwa tersebut sembilan orang hanyut dan terseret arus deras Sungai Cisadane. Satu korban ditemukan sudah tak bernyawa. Sedangkan tujuh orang bisa menyelamatkan diri.
"Delapan korban lainnya masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan Kepolisian serta Pemerintah Daerah," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bogor, Yos Sudarajat.
Menurut keterangan saksi mata, Neneng, 35 tahun, peristiwa terjadi pada pukul 10.00. Ketika itu dia bersama rombongan warga Pabuaran baru pulang menghadiri acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kampus Institut Pertanian Bogor. Warga memang biasa menyeberangi jembatan sepanjang 15 meter itu.
"Tiba-tiba jembatan roboh dan langsung jatuh. Alhamdulillah saya bisa menyelamatkan diri dengan berenang ke pinggir sungai," ucap Neneng yang masih terlihat syok.
Kesembilan korban hanyut adalah Eka, Ratih, Ajay, Zahra, Manah, Maesaroh, Tia, Jamal, dan Yuli. Sedangkan korban selamat di antaranya Neneng, Fatah, dan Acay. Mereka semua warga Kampung Pabuaran Kaum.
Kepala Reserse Kriminal Polres Bogor Ajun Komisaris Imron Ermawan mengatakan dugaan sementara penyebab ambruknya jembatan kayu tersebut karena tiang penyangga tak kuat menahan beban. Sebab, warga yang baru pulang dari acara Maulid tersebut menyeberang secara bersamaan.
"Apalagi arus sungai juga sedang deras setelah Bogor semalaman hingga pagi tadi diguyur hujan deras," kata Imron.
Hingga berita ini ditulis, Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian delapan korban hanyut lainnya. Sungai Cihideung ini terhubung ke Sungai Cisadane.
ARIHTA U SURBAKTI