Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Wawancara John Kei: Saya Suka Kelahi, Bukan Preman  

image-gnews
John Refra Alias John Key. Dok. TEMPO/Dwi Narwoko
John Refra Alias John Key. Dok. TEMPO/Dwi Narwoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - John Refra nama aslinya. Kata "Kei" pada John Kei merujuk pada pulau tempat asalnya, Pulau Kei, di Maluku Tenggara. Dia anak kelima dari enam bersaudara, kelahiran Tutrean, Pulau Kei, Maluku Tenggara, 10 September 1969.

Namanya menjadi berita utama di media massa setelah John Kei ditangkap polisi di hotel C One, Jakarta. Dia menjadi tersangka pembunuhan Direktur Sanex Steel Mandiri Tan Harry Tantono alias Ayun.

John mengaku suka berkelahi sejak kecil. Karena itu pula, ia dikeluarkan dari SMEA Negeri Tual pada umur 17 tahun. Setelah dikeluarkan dari sekolah, dia lari ke Surabaya dan terus ke Jakarta. "Saya jual celana untuk makan. Tidur di jalanan," ujarnya.

John hijrah ke Jakarta pada 1990-an. Menikah pada 1997, dia kini ayah lima anak. Dia ingin anaknya kuat dan meneruskan cita-citanya yang tidak kesampaian, menjadi intel.

Dia sangat mengagumi Mossad sehingga salah satu putranya dinamai Mossad. Satu anak lainnya dipanggil Rambo, simbol ketangguhan. Dia ingin anak-anaknya menjadi anggota korps baju cokelat. Dia ingin intelijen Indonesia melalui jalur kepolisian lebih maju lagi.

John Kei menolak stigma masyarakat bahwa dia seorang preman. "Saya crossboy, orang yang suka berkelahi, bukan preman," ujarnya. Ia memang crossboy. Kini ia mengelola sebuah sasana tinju, Putra Kei, yang kerap berlaga di turnamen layar kaca.

Koran Tempo pernah mewawancarai John Kei yang dimuat pada 20 April 2004. Ketika itu, kelompok John Kei melejit setelah bentrok dengan kelompok Basri Sangaji di Diskotek Stadium di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat, 2 Maret 2004. Saat itu kelompok Basri menjaga diskotek dan diserang puluhan orang Kei. Dua penjaga keamanan dari kelompok Basri tewas.

Anda disebut-sebut tokoh di balik pembunuhan Basri?
Memang, saat dia meninggal, semua opini menyatakan saya (pelakunya). Orang-orang langsung bilang, "Ah, John Kei pasti tahu." Kenyataannya saya tidak tahu. Silakan orang mau curiga, tapi jangan menuduh. Harus ada pembuktian, dong.

Tetapi, Anda sudah dimintai keterangan oleh polisi?
Setelah dia meninggal malam itu, paginya saya memang dipanggil ke Polda Metro Jaya. Saya dimintai keterangan. Saya bilang, saat kejadian, saya di rumah kakak saya. Setelah diperiksa, saya pun minta pulang. Seandainya anggota saya yang melakukan, saya berjanji akan mengatakan ke Polda Metro Jaya.

Anda menempati janji itu?
Setelah saya pulang dari Polda, polisi ternyata sudah melacak mobil Panther (barang bukti) yang digunakan pelaku. Setelah dicek, ternyata anak-anak yang pakai. Akhirnya saya bilang, siapa yang melakukan (pembunuhan) angkat tangan. Mereka pun angkat tangan. Setelah itu, saya antar mereka ke Polda (versi polisi, para tersangka ditangkap di dua rumah di Bekasi). Kalau saya yang suruh mereka bunuh Basri, mereka pasti saya suruh pergi. Ini kan tidak.

Setelah membunuh Basri, mereka laporan?
Tidak. Setelah itu, mereka pulang, enggak ngomong apa pun. Mereka diam-diam saja. Sampai polisi melacak Panther merah itu. Kebetulan tetangga sebelah yang punya. Kemudian, yang punya mobil ditahan dan ditanyai. Terungkaplah di situ siapa yang pinjam mobil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengapa anak buah Anda membunuh Basri?
Saya tidak punya anak buah, ha ha ha.... Kebetulan saya pemimpin ormas, Angkatan Muda Kei. Mereka saudara saya. Mereka adik-adik saya. Setelah mereka tertangkap, saya tanya, mengapa kalian harus membunuh Basri? Mereka mengaku, malam itu mereka sedang putar-putar (Jakarta). Terus, di hotel (Kebayoran Inn), mereka bertemu satu anak buah Basri. Mereka tanya, "Hei, Bung, sama siapa?" "Saya sama bos saya." Di situlah mereka langsung berpikir. Oo... berarti ini yang potong dan yang bunuh almarhum Nus (adik kandung John Kei). Mereka tunggu di luar. Tunggu punya tunggu, Basri enggak keluar juga. Ya, sudah, mereka langsung masuk. Mereka hantam Basri.

Sejak kapan Anda mengenal Basri?
Saya kenal Basri sekitar 1994-1995. Ada teman yang mengenal dia dan saya dikenalkan. Sejak itu, dia bersahabat dengan saya. Teman dia teman saya juga.

Kok, belakangan Anda disebut musuh Basri?
Awalnya teman. Tapi, enggak tahu ada setan apa di otak dia. Pada 1998, saya dihantam. Tangan kiri saya dibacok di Diskotek Zona (dekat Karet). Saya dibawa ke Rumah Sakit Saint Carolus, dioperasi, dirawat sejak Minggu sampai Kamis. Ini buktinya (ia menunjukkan tangan kirinya, bekas bacokan sepanjang 5 sentimeter melingkar di pergelangan tangannya). Tangan saya cacat seumur hidup, tidak bisa bergerak (tangannya digerak-gerakkan, tapi jari tengah, jari manis, dan kelingkingnya tidak bisa bergerak).

Setelah itu, saya lapor ke Polda Metro Jaya. Eh, malam Jumatnya, dia memimpin penyerangan ke rumah adik saya di Jalan Kayu Manis Nomor 9. Di Kayu Manis, mereka membantai adik sepupu saya. Namanya Nus. Saya pun laporan ke Polda. Tapi, sampai detik ini, sampai Basri almarhum, laporan saya tidak pernah ditanggapi Polda Metro Jaya. Ini orang mati, loh (nada bicaranya meningkat).

Menurut Anda, mengapa polisi bersikap seperti itu?
Saya percaya pada polisi, saya percaya pada hukum. Saat itu (1998), saya tanyakan kepada seorang anggota penyidik. Hei, kasus saya bagaimana? Dijawab, "Kami tunggu atensi dari atas. Kita bawahan tidak bisa buat apa-apa." Saya enggak tahu maksudnya apa. Mungkin kasusnya tergantung pada Kapolda Metro saat itu.

Sejak keributan 1998, terakhir kapan ketemu Basri?
Ya, saya ketemu dia dua kali, sekitar dua tahun lalu, di Grand Hyatt dan Sogo. Kalau memang saya ingin (balas dendam), saya bisa hantam dia. Tapi enggak. Mungkin, kalau John Kei lima tahun atau 10 tahun lalu (akan menghantam langsung saat ketemu Basri). Tapi sekarang latar belakang saya jelas. Saya sebagai pemimpin ormas, Angkatan Muda Kei. Jadi, masalah apa pun saya selesaikan lewat hukum. Contoh, waktu kakak (kedua) saya dibacok di depan Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Saya menempuh jalur hukum. Sekarang ini bukan zamannya lagi (main hantam). Biar saja hukum yang menangani.

Bagaimana Anda menilai sosok Basri?
Saya lihat dia orangnya arogan. Sama siapa saja enggak pernah mau menghargai. Semua orang tahu seperti apa dia. Tapi saya juga ikut berduka atas meninggalnya almarhum.

EVAN | PDAT

Berita lain:
Pengacara John Kei: Polisi Arogan

John Kei Gampar Anak Buahnya karena Membunuh
135 Polisi Geledah Rumah John Kei

Istri John Kei Ragu Petugas Mau Ganti Baju Suami
Istri John Kei Laporkan Kapolda ke Propam
John Key Dijaga 40 Polisi di RS Polri
John Key Ditangkap Saat Bersama Alba Fuad
Begini John Key Ditangkap
Pengacara: Penangkapan John Kei Salahi Prosedur


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

14 hari lalu

Ilustrasi penyerangan. Shutterstock
Kronologi Intimidasi Petani di Pakel Banyuwangi Diduga oleh Pihak Perkebunan Bumisari, Ada Todongan Senjata hingga Suara Tembakan

Diduga preman dan sekuriti PT Perkebunan dan Dagang Bumi Sari Maju Sukses melakukan serangan dan intimidasi terhadap petani Desa Pakel Banyuwangi.


Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

17 hari lalu

Peserta aksi mogok makan menuntut pembebasan tiga petani pakel yang ditangkap secara paksa, aksi ini berlangsung di depan Kementerian Agraria dan tata Ruang/Badan Pertahanan Nasional, Jakarta Selatan, Senin, 20 Februari 2023. Mulai pukul 10:30, massa mulai aktif membentangkan poster tuntutan sampai memajang surat pernyataan dari beberapa elemen yang terlibat. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.
Petani Desa Pakel Banyuwangi Diduga Dikeroyok Preman dan Sekuriti PT Bumi Sari, Ini Kata Walhi Jatim

Sebelum dugaan penganiayaan ini terjadi, Wahyu menyebut sejak dulu PT Bumi Sari kerap meneror warga Desa Pakel.


Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

39 hari lalu

Intimidasi demo mahasiswa di depan gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa, 13 Februari 2024. Foto: Istimewa
Lokataru Ungkap Kronologi Diduga Preman Intimidasi Mahasiswa saat Demo di MK Sehari Sebelum Pemilu

Lokataru mengungkap kronologi kekerasan terhadap mahasiswa saat demo di Geudng MK sehari sebelum pemilu.


Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

48 hari lalu

Salah satu terduga preman yang mengintimidasi mahasiswa ketika diskusi dan persiapan demo pemakzulan Jokowi di Universitas Trilogi Jakarta. TEMPO/Istimewa
Ketua BEM Universitas Trilogi Ungkap Kondisi Korban Kekerasan Diduga oleh Preman saat Rapat Demo Pemakzulan Jokowi

Salah satu Mahasiswa Universitas Trilogi mendapat kekerasan fisik hingga memar di dahi. Ketua BEM akui rekannya masih cemas.


Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

52 hari lalu

Delpedro Marhaen. youtube/Refly Harun
Intimidasi di Universitas Trilogi, Lokataru Bakal Lapor Polisi

Delpedro Marhaen menyatakan Lokataru dan koalisi akan melaporkan dugaan intimidasi di Universitas Trilogi oleh sekelompok preman yang melarang demo.


Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

52 hari lalu

Ki-ka. Direktur Imparsial Gufron Mabruri, Aktivis HAM ayah Ucok Munandar korban penghilangan paksa 97/98 Paian Siahaan, Aktivis HAM Korban Penculikan dan Penghilangan Paksa 1997/1998 Petrus Hariyanto, Koordinator Kontras Dimas Bagus Arya, dan Aktivis HAM Istri almarhum Munir Suciwati saat mengikuti diskusi publik di Jakarta, Selasa 16 Januari 2024. Diskusi yang dihadiri korban dan keluarga korban kasus HAM membahas perhelatan Pemilu 2024 terkait perilaku elit politik yang pragmatis dan lebih berorientasi pada kekuasaan dapat mengakibatkan isu dan agenda Hak Asasi Manusia (HAM) terpinggirkan. TEMPO/Subekti.
Puluhan Massa Orasi di Depan Kantor YLBHI dan KontraS, Minta Isu Pemakzulan Jokowi Dihentikan

Kantor YLBHI dan KontraS didatangi sejumlah massa yang meminta mereka menghentikan penggaungan isu-isu penyelematan demokrasi.


Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

53 hari lalu

Puluhan mahasiswa Universitas Bung Karno memblokir jalan saat melakukan aksi demo di depan Gedung KPU, Jakarta, Rabu, 31 Januari 2024. Mahasiswa menilai Jokowi sebagai presiden tidak netral dalam pelaksanaan Pemilu 2024. TEMPO/Subekti
Cerita di Balik Rapat Mahasiswa Diintimidasi 15 Preman, Dilarang Mendemo Jokowi

Belasan preman mengintimidasi mahasiswa di sekitar Universitas Trilogi, Jakarta. Mereka dipaksa bubarkan diskusi membahas demo pemakzulan Jokowi.


Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

28 Januari 2024

Jenazah Yudha Bagus Setiawan, anggota ormas Islam yang menjadi korban meninggal dalam penembakan saat sweeping perjudian di wilayah Desa Tohudan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat malam, 26 Januari 2024, dibawa ke dalam mobil ambulans. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Massa Datangi Lokasi Penembakan Anggota Ormas Islam di Colomadu, Desak Polisi Usut Kasus dan Tangkap Pelaku

Ormas Islam di Solo berencana beraudiensi dengan polisi untuk memberikan dukungan terhadap pemberantasan premanisme.


1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

28 Desember 2023

Ilustrasi bentrokan. shutterstock
1 Tewas Dalam Bentrokan Dua Kelompok Preman di Pasar Baru Bekasi, Dipicu Pemalakan Pedagang

Kedua preman sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota karena melakukan penusukan hingga korban meninggal.


Kronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis

16 November 2023

Ilustrasi pengeroyokan. survivalmastery.com
Kronologi 5 Pengamen di Bekasi Keroyok dan Hantam Preman Pakai Batu, Korban Kritis

Polsek Bantargebang kini masih memburu empat pengamen yang kabur usai mengeroyok korban.