TEMPO.CO, Jakarta --Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Toni Harmanto, mengatakan bahwa perampok toko emas di Ciputat diduga terkait dengan jaringan teroris. "Dari info yang kami dapat sebelumnya, diduga seperti itu," ujarnya, Sabtu 25 Februari 2012.
Toni mengatakan, dalam pengejaran tersangka perampokan kali ini, tim dari Densus 88 juga dilibatkan. "Densus dikerahkan untuk melihat sisi tersebut (dugaan terorisme)," kata Toni.
Pihaknya juga akan menyelidiki apakah para perampok ini terkait dengan perampokan-perampokan yang pernah terjadi sebelumnya, namun belum terungkap, seperti perampokan di Tebet dan Bekasi.
Sampai sekarang, hasil pemeriksaan selongsong peluru di laboratorium forensik belum keluar hasilnya. "Dari pemeriksaan itu bisa diketahui apakah jenis senjata dan peluru yang digunakan serupa dengan kasus-kasus perampokan sebelumnya," ujar Toni.
Sebelumnya, delapan orang perampok dengan penutup wajah merampok empat toko emas di Pasat Ciputat, Kelurahan Ciputat, Kota Tangerang Selatan pada Jumat 24 Februari 2012 siang hari.
Para pelaku yang datang sewaktu sholat jumat ini mendatangi toko dan menodongkan senjata api kepada para penjaga toko emas lalu kemudian menembakan senjata api ke dalam toko. Setelah itu, para pelaku memecahkan kaca dengan martil lalu mengambil perhiasan kemudian melarikan diri.
Dari lokasi kejadian polisi menyita beberapa barang bukti yaitu dua unit sepeda motor Yamaha Jupiter MX B 3327 KBQ, Yamaha Vega K 3474 SAN, dua proyektil peluru yang sudah berbentuk pipih, satu selongsong peluru jenis FN, dua selongsong peluru jenis colt 38, satu laras senpi jenis colt, satu martil bergagang kayu, dan pecahan kaca.
ELLIZA HAMZAH