Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Depok Kota Layak Anak? Nanti Dulu...

image-gnews
Tugu Kota Depok,Jawa Barat.[TEMPO/ Dwi Wiyana]
Tugu Kota Depok,Jawa Barat.[TEMPO/ Dwi Wiyana]
Iklan

TEMPO.CO, Depok-Meski tak henti disuarakan di setiap kesempatan oleh sang wali kota, jargon "Depok Sebagai Kota Layak Anak" rupanya masih jauh dari harapan. Cita-cita itu bahkan mendapat hantaman derasnya kasus dan permasalahan anak yang muncul di sepanjang Februari ini.

Sejumlah kasus muncul, mulai sesosok bayi laki-laki yang sengaja ditinggalkan di teras rumah orang lain hingga sepasang bayi kembar laki-laki, berumur satu pekan, yang dicoba dijual seharga Rp 40 juta. Belum tuntas benar kasus bayi, seorang siswa sekolah dasar tega menikam berkali-kali kawan sekelas dan sepermainannya dengan pisau dapur.

"Aman (bukan nama sebenarnya) adalah korban dari tindakan yang tidak wajar dari keluarganya," kata Seto Mulyadi, pemerhati anak, saat mengunjungi Aman di ruang tahanan di Markas Polsek Beji, Depok. "Dia bilang selalu dipukul dan ditendang oleh kakaknya."

Masalah anak-anak jalanan pun belum sepenuhnya tertangani. Masih cukup banyak di antara mereka yang ditemukan tidur di jalan-jalan di Depok selama beberapa pekan terakhir. Pada awal Februari lalu, Riki, 12 tahun, bahkan ditemukan meregang nyawa di danau di kompleks Universitas Indonesia. Dia lalu dikubur tanpa sanak saudara.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Depok Novarita mengakui program andalan Depok Sebagai Kota Layak Anak adalah program jangka panjang. "Perlu bertahun-tahun untuk menjadikan Depok sebagai kota layak anak," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peristiwa kekerasan, pelecehan, dan penelantaran anak, menurut Novarita, adalah indikator yang akan memotivasi Pemerintah Kota Depok. Dia mencontohkan komitmen itu dalam kasus Aman, yakni perlindungan hukum. "Kami dan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Kota Depok akan terus mendampingi penanganannya sampai di pengadilan," kata Novarita.

ILHAM TIRTA

Berita lain:
DPRD Kota Depok Akan Jadikan Depok Kota Layak bagi Anak

Wanita di Depok Jual Bayi Kembar Rp 40 Juta

Anak SD Tusuk Temannya Hingga Kritis
Wali Kota Depok Larang Kantin Jual Nasi
Polres Depok Sita 34 Kilogram Ganja

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pencurian di Depok, Polisi Tangkap Komplotan yang 50 Kali Beraksi

7 Desember 2018

Tim Jaguar Polresta Depok saat berpatorli di sekitar wilayah Depok dan sekitarnya, 4 Juni 2017. TEMPO/Subekti
Pencurian di Depok, Polisi Tangkap Komplotan yang 50 Kali Beraksi

Polisi terus mengejar jaringan pencurian di tiga kecamatan di Kota Depok.


Pencurian Marak di Depok Maharaja, Polisi Diminta Rajin Patroli

7 Desember 2018

Ilustrasi pencurian atau pembobolan rumah. chronicle.co.zw/
Pencurian Marak di Depok Maharaja, Polisi Diminta Rajin Patroli

Di kompleks Perumahan Depok Maharaja, Kelurahan Rangkapan Jaya, sering terjadi pencurian dan sampai saat ini belum terungkap.


Retakan Tanah di Depok, Ahli Geologi Duga Sudah Ada Celah Kecil

22 Oktober 2018

Sejumlah PNS Pemerintah Kota Depok melihat-lihat tanah retak sepanjang 20 meter terjadi di Kelurah Cisalak Pasar Cimanggis Depok Senin 22 Oktober 2018. TEMPO/Irsyan Hasyim
Retakan Tanah di Depok, Ahli Geologi Duga Sudah Ada Celah Kecil

Dosen Geologi UI menduga ketika ada hujan air masuk melewati retakan tanah di Depok tersebut, menggerus dinding retakan dan makin lebar.


Jika Ditahan Polisi, Nur Mahmudi Ismail Ancam Ajukan Praperadilan

12 September 2018

Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail turun ke lubang pembuatan drainase di Jalan Margonda Raya, (21/11). Tempo/Ilham Tirta
Jika Ditahan Polisi, Nur Mahmudi Ismail Ancam Ajukan Praperadilan

Polres Depok akan memeriksa Nur Mahmudi Ismail, mantan Wali Kota Depok, dalam kasus pelebaran Jalan Nangka.


Razia Preman, Polres Depok Tangkap Pak Ogah, Pengamen, dan Timer

9 September 2018

Petugas kepolisian saat melakukan operasi preman serta senjata tajam terhadap penumpang bus di halte Setiabudi, Jakarta,(22/5).TEMPO/Tri Handiyatno
Razia Preman, Polres Depok Tangkap Pak Ogah, Pengamen, dan Timer

Polres Depok menangkap 18 orang dalam operasi razia preman, salah satunya pencuri angkot.


Prostitusi di Apartemen Depok yang Libatkan Mahasiswi Dibongkar

16 Agustus 2018

Depok Kaji Jaringan Kamera CCTV di Jalan Margonda
Prostitusi di Apartemen Depok yang Libatkan Mahasiswi Dibongkar

Polisi bongkar jaringan prostitusi di Depok dengan menangkap 4 PSK, dimana dua diantaranya mahasiswi.


Akhir Pekan Jalan Margonda Depok Tak Bergerak, Ini Data Macetnya

9 Agustus 2018

Petugas Satlantas Polresta Depok memberlakukan sistem melawan arus (contra flow) di Jalan Margonda, Depok, Jabar, 13 Maret 2017. ANTARA
Akhir Pekan Jalan Margonda Depok Tak Bergerak, Ini Data Macetnya

Dinas Perhubungan lakukan kajian menggunakan analisa V/C ratio (volume/capacity ratio) di Jalan Margonda Depok.


Warga Beji Cegat Wali Kota Depok Memprotes Pembangunan Aparkost

15 April 2018

Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno bertemu dengan Walikota Depok di Cibubur, Depok, 1 Agustus 2017. Tempo/Imam Hamdi
Warga Beji Cegat Wali Kota Depok Memprotes Pembangunan Aparkost

Pembangunan apartemen berkedok kost, Apartkost Avicienna di Depok, terus berlanjut.


Pasar Kemiri Muka Depok Mau Digusur, 2000 Pedagang Akan Melawan

29 Maret 2018

Pasar Kemiri Muka Kota Depok. TEMPO/Gunawan Wicaksono
Pasar Kemiri Muka Depok Mau Digusur, 2000 Pedagang Akan Melawan

Pengadilan Negeri Depok akan melakukan eksekusi lahan Pasar Kemiri Muka, Kota Depok pada 19 April 2018.


Kurang Peduli pada Ruang Terbuka Hijau, Wali Kota Depok Disomasi

21 Februari 2018

Koordinator Ruang Terbuka Hijau (RTH) Movement, Alfred Sitorus menyerahkan berkas somasi ke Pemerintah Kota Depok di Balaikota Depok, pada 21 Februari 2018. Foto: Ahmad Syafrudin
Kurang Peduli pada Ruang Terbuka Hijau, Wali Kota Depok Disomasi

Jika Wali Kota Depok melalaikan somasi, Ruang Terbuka Hijau Movement akan mengajukan gugatan hukum.