TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur Komisaris Besar Agus Prayitno mengatakan kondisi John Refra Kei saat ini stabil. Tapi, John masih terus dalam posisi berbaring. "Lukanya bagus, tidak kasar," kata Agus, Rabu, 29 Februari 2012.
Dokter, kata Agus, tidak menemukan infeksi pada luka kaki John Kei. Rencananya, Sabtu pekan ini dokter akan mencabut jahitan di kaki John.
Setelah pencabutan jahitan, Senin pekan depan tim dokter baru akan menggelar rapat mengenai pengembalian John ke penyidik Polri. "Kita akan putuskan John sudah bisa rawat jalan atau belum. Kalau sudah, baru kami kembalikan ke penyidik," kata Agus.
Agus memperkirakan pen platina di kaki John baru bisa dicopot enam minggu lagi. Setelah kondisinya cukup baik setelah dilepasnya jahitan, dia akan dilatih berjalan menggunakan penyangga.
Agus mengatakan tidak ada peluru yang diambil dari kaki John. Sebab, peluru tidak bersarang di kaki John. Peluru menembus kakinya. "Tidak ada peluru yang diangkat. Pelurunya sudah keluar sendiri. Luka tembus," kata dia.
Sebelumnya, John ditangkap polisi pada 17 Februari 2012 lalu di Hotel C'One, Pulomas, Jakarta Timur. Ia diduga terlibat dalam pembunuhan bos PT Sanex Steel Indonesia, Tan Harry Tantono. John mendapat luka tembak di betis kiri sehingga harus dilarikan ke RS Polri.
John Kei ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Tan Harry Tantono alias Ayung. Ayung ditemukan tergeletak berlumuran darah di atas sofa di kamar 2701 Swiss-Belhotel, Jakarta Pusat, pada 26 Januari lalu. Sesaat sebelum dibunuh, John dan Ayung bercakap-cakap di kamar itu. Kemudian datang belasan anak buah John dan setelah itu Ayung ditemukan mati terbunuh.
ATMI PERTIWI
Berita lain:
Bos Sanex Steel Sering Jadi Donatur Partai
Sakit Hati, Kacang Lupa Kulit dan Kasus John Kei
Kekuatan Besar di Balik Gangster Kei
Ada 'Order' Pembunuhan Direktur Power Steel?
Menjerat John Kei, Polisi Punya Bukti CCTV
Kapolda: Kenapa Backing John Kei Tidak Nongol?