TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dua partai yang memiliki kursi terbanyak di DPRD DKI Jakarta, tengah mencari kandidat Wakil Gubernur DKI Jakarta. “Kandidat calon wakil gubernur belum ada,” kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, ketika dihubungi Tempo, Jumat, 2 Maret 2012.
Namun, kata dia, sebelum masa pendaftaran bakal calon Gubernur DKI Jakarta dibuka, antara 13– 19 Maret 2012, Partai Demokrat akan mendeklarasikan calon yang diusung. “Sekarang masih dalam tahap penjajakan dengan partai lain,” katanya.
Menurut Mubarok, sejumlah partai telah melakukan pendekatan dengan Partai Demokrat. “PKS, PDI Perjuangan, dan Golkar,” katanya menyebut partai–partai besar. Namun, belum ada kesepakatan. “Pada saling nego-nego, belum clear,” katanya.
Majelis Tinggi, kata dia, adalah yang berhak menentukan siapa yang akan diusung dalam Pemilukada DKI Jakarta 2012. Sembilan orang pimpinan Partai Demokrat merupakan anggota majelis tinggi, antara lain Presiden SBY selaku Ketua Dewan Pembina, Marzuki Alie (Wakil Ketua Dewan Pembina), Anas Urbaningrum (Ketua Umum), Jhonny Allen Marbun (Wakil Ketua Umum), Max Sopacua (Wakil Ketua Umum), dan Edhie Baskoro Yudhoyono (Sekretaris Jenderal).
Adapun dua nama kandidat Gubernur DKI Jakarta yang beredar di Majelis Tinggi adalah Gubernur incumbent Fauzi Bowo dan Ketua DPD Demokrat Jakarta Nachrowi Ramli. “Nachrowi Ramli sudah kita berikan waktu untuk sosialisasi. Tapi bila dilihat dari hasil survei yang beredar, tingkat popularitas, elektabilitas, dan akseptabilitasnya kecil sekali,” kata Ahmad.
Sebaliknya, kata dia, hasil survei sejumlah lembaga survei menempatkan posisi Fauzi Bowo di posisi teratas untuk tingkat popularitas.
Partai Demokrat, kata dia, sempat menerima usulan dari Badan Musyawarah Betawi untuk mengusung Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli sebagai pasangan calon. Tapi, menurut dia, hal itu sulit dilakukan mengingat hanya 27 persen etnis Betawi yang tinggal di Jakarta. “Etnis Jawa malah 37 persen penduduk Jakarta,” katanya. Lagipula, “Betawi sama Betawi enggak akur. Masak jeruk makan jeruk,” katanya.
Ahmad mengakui lima tahun masa pemerintahan Fauzi Bowo–Prijanto tidak bisa dikatakan sukses membenahi Jakarta. “Tapi itu enggak berarti calon lain bisa,” katanya.
Ahmad mengatakan tak ingin mendahului Majelis Tinggi dan tak bisa memastikan siapa yang akan diusung Partai Demokrat. “Saya bukan anggota Majelis Tinggi. Saya hanya mendengar dan menganalisis,” katanya. Partai Demokrat sendiri memiliki kursi terbanyak di DPRD. Sebanyak 32 dari 94 anggota DPRD berasal dari Partai demokrat.
Sementara itu, PKS telah bulat mengusung Triwisaksana sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Minggu, 4 Maret 2012, PKS akan mendeklarasikan Triwisaksana sebagai calon resmi dari PKS di Sport Mall Kelapa Gading.
Tapi, untuk kandidat wakil gubernur, “Lagi cari jodoh, kita belum dapat jodoh,” kata Ketua DPW PKS Jakarta, Selamat Nurdin. Selamat mengatakan pihaknya masih menggelar pembicaraan dengan partai lain untuk mendampingi Triwisaksana.
Berbeda dengan Pilkada 2007, PKS akan berkoalisi dengan partai lain untuk Pemilukada 2012. “Jumlah kursi kita cukup untuk mengajukan calon, tapi kita akan koalisi,” katanya.
AMANDRA MUSTIKA MEGARANI