TEMPO.CO , Jakarta-Bakal calon Gubernur DKI dari partai politik mulai bermunculan sepekan menjelang dibukanya pendaftaran untuk para calon tersebut. Nama-nama mereka sudah disorongkan dewan pengurus daerah ataupun wilayah dan tinggal menunggu dewan pimpinan pusat masing-masing partai menunjuk hidung.
Partai Keadilan Sejahtera adalah yang pertama memastikan seorang bakal calonnya. Dia adalah Triwisaksana, Ketua Badan Legislasi Daerah DKI yang Sabtu lalu mendeklarasikan tim pendukungnya. Menjadi calon untuk gubernur ataupun wakil gubernur, Sani--panggilan Triwisaksana--menyatakan siap. "Posisi DKI 1 atau DKI 2 masih dibicarakan di internal partai," katanya.
Sejumlah partai besar lainnya masih memberi pilihan. Partai Demokrat, misalnya, menyorongkan dua nama, yakni Ketua Dewan Pimpinan Daerah DKI Nachrowi Ramli dan Gubernur DKI saat ini Fauzi Bowo. Beberapa kader partai pemilik kursi terbanyak di parlemen DKI itu mempertimbangkan untuk mengkombinasikan yang satu sebagai gubernur dan yang lain sebagai wakil gubernur.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan juga sudah melangkah lebih maju dengan akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan hari ini. Sebanyak lima nama akan dipanggil, yakni Wali Kota Solo Joko Widodo, Wakil Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono, Letnan Jenderal (Purn) Nono Sampono, Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto, dan anggota Komisi D DPRD Boy Bernardi Sadikin.
Uji sejatinya akan dihadiri para ketua DPP. "Popularitas akan diukur. Kami juga melihat hasil survei yang ada dan survei internal partai," kata Ketua Bidang Organisasi PDIP Djarot Saiful Hidayat kemarin.
Partai Golkar, dalam rapat yang digelar kemarin sore, memutuskan akan mengumumkan satu bakal calon yang akan diusung dalam tiga hari ke depan. Komunikasi politik dengan partai lain untuk kepentingan koalisi akan dilakukan secara intensif di hari-hari yang tersisa ini.
Saat ini sendiri ada empat kader Golkar yang diperhitungkan. Mereka adalah Ketua DPD Golkar Jakarta Priya Ramadhani; Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin; presenter sekaligus anggota DPR, Tantowi Yahya; serta anggota DPR lainnya, Azis Syamsudin.
"Tingkat popularitas, loyalitas, dan prestasi kader akan mempengaruhi keputusan akhir," kata Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham.
Komunikasi politik itu bisa saja terjalin setelah DPW Partai Persatuan Pembangunan bersepakat mengusung Alex Noerdin, Minggu lalu. Partai yang satu ini menyatakan beralih dari Fauzi Bowo.
"DPW PPP mengambil sikap dengan mencari tokoh lain untuk diusung sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta," kata Wakil Ketua DPW PPP DKI Jakarta Maman Firmansyah.
Ketua DPW PPP DKI Lulung Lunggana juga menyatakan keputusan mengusung Alex sudah melalui proses fit and proper test. Meski menilai Alex memiliki catatan kerja yang kinclong di Provinsi Sumatera Selatan, baik Lulung maupun Maman menyatakan semua adalah rekomendasi. "Keputusan final mengenai nama-nama yang nantinya diusung oleh PPP untuk bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta ada pada dewan pimpinan pusat."
AMANDRA | MARIA YUNIAR | SYAILENDRA | WURAGIL
Berita lain:
Ketimbang Fauzi Bowo, PPP Condong Pilih Alex Noerdin
Fauzi Bowo Isyaratkan Maju Lagi
Banyak Dukungan Fiktif dalam Bursa Calon Gubernur
Inilah Penghasilan Pegawai Pajak Golongan III
Perempuan 'Kill Bill' Kumpulkan 40 Penyerang