TEMPO.CO, Jakarta - Syarifudin, 40, warga RT 07/14 Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, menjadi salah satu korban sengatan serangga tomcat. Sengatan tersebut terjadi empat hari lalu saat ia sedang menjalankan tugasnya sebagai penjaga keamanan di kantor pemasaran apartemen West One City, Jakarta Barat. "Saya pikir digigit nyamuk," ujarnya, Rabu, 28 Maret 2012.
Setelah disengat di bagian tangan kanan, Syarifudin mengaku merasakan gatal. Ia pun lantas mengusapnya. Tapi bukannya mereda ia malah merasakan panas dan kulitnya terlihat seperti melepuh. Curiga dengan sengatan tersebut, Syarifudin langsung mencari tahu serangga yang menggigitnya. Bersama rekannya, dia berhasil menangkap delapan ekor tomcat.
"Pas dilihat ternyata serangga tomcat," katanya. Syarifudin mengenali serangga itu setelah melihat pemberitaan media mengenai serangan tomcat di daerah. Setelah dicocokkan ternyata sama antara serangga yang menggigitnya dengan yang diberitakan oleh media massa.
Kini kondisi Syarifudin berangsur-angsur membaik. Ia tidak mengobatinya dengan obat-obatan khusus, hanya membasuh lukanya dengan air bersih. "Sekarang sudah tidak terlalu sakit," katanya.
Syarifudin mengatakan tempat dia disengat tomcat dulunya merupakan persawahan sebelum diratakan untuk dibangun apartemen. Saat ini pun masih terdapat semak belukar di sekitar apartemen West One City yang masih dalam tahap pembangunan.
Secara terpisah, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Parwathi Mayun mengatakan bila ada warga yang tersengat tomcat, segera membawanya ke Puskesmas. Pihak Puskesmas, ucap Parwathi, tidak akan memungut biaya pengobatan sepeser pun. "Nantinya pasien akan diberi obat salep," ucapnya.
Suku Dinas Kesehatan, kata Parwathi, akan berkoordinasi dengan Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan untuk memeriksa lokasi ditemukannya serangga tomcat.
ADITYA BUDIMAN