TEMPO.CO , Jakarta:Ketua AJI Jakarta Umar Idris mendesak polisi mengusut pelaku dan menyeretnya ke pengadilan. Dia juga mendesak polisi tidak hanya mengusut kasus ini, tapi juga kasus perampasan rekaman milik kamerawan TV One dan kekerasan terhadap jurnalis oleh polisi di Gambir, Jakarta Pusat, Selasa pekan lalu. "Kasus perampasan belum selesai, sudah ada lagi kasus penyiraman zat kimia. Tindakan kriminal ini sudah melewati batas," kata Umar di Jakarta, Senin 2 April 2012.
Selasa ini AJI Jakarta rencananya akan mendampingi anggotanya, Bobby Gunawan, melapor kasusnya ke Polda Metro Jaya. Bobby merupakan salah satu jurnalis yang menjadi korban cairan kimia saat meliput demo anti-harga BBM naik di gedung DPR/MPR.
Jumlah jurnalis korban siraman zat kimia dan luka bakar mencapai enam orang. Mereka adalah kamerawan Jak TV, ada jurnalis ANTV, kontributor Al Jazeera, dan kontributor AFP. Dua di antaranya sudah melapor ke Dewan Pers. "ANTV baru melapor lewat surat," kata Ketua Komisi Hukum dan Perundang-Undangan Dewan Pers, Wina Armada di Jakarta Senin 2 April 2012.
Bobby dari Al Jazeera, salah satu korban, mengatakan dirinya terkena cairan kimia saat merekam pagar DPR yang dijebol oleh para demonstran, Jumat itu. Polisi kala itu mulai menembakkan gas air mata ke arah demonstran. Tak lama kemudian, ia merasakan panas di wajah, leher, lengan, serta jari-jari tangannya. Ketika unjuk rasa berakhir, perih dan panas di kulitnya semakin terasa.
"Saya lihat lengan kanan baju saya sampai melepuh seperti terkena api," kata Bobby Senin kemarin. Ia pun memeriksakan kulitnya ke Rumah Sakit MMC, Kuningan, Jakarta Selatan. Dokter unit gawat darurat di rumah sakit itu mengatakan Bobby terkena cairan kimia yang belum diketahui unsur kandungannya.
ANGGRITA DESYANI | SATWIKA MOVEMENTI | NURHASIM
Berita Terkait
Lima Alasan Busway Bekasi Tetap Beroperasi
Pengamanan DKI Normal Lagi
Gubernur Fauzi Bowo: Jangan Rusak Fasilitas Publik
Liput Demo BBM, 6 Jurnalis Terkena Zat Kimia
Gugatan Praperadilan Pelecehan Pejabat Dikabulkan
Polda Metro Jaya Didesak Lepaskan Mahasiswa
Polisi Belum Periksa Istri Terduga Teroris Pondok Aren