TEMPO.CO , Jakarta: Humas Konsolidasi Nasional Mahasiswa Indonesia (KONAMI) Firman Tri Andika menegaskan pihaknya tidak pernah mempersiapkan alat yang digunakan untuk melukai orang lain seperti cairan kimia. "Sejak awal kami tidak pernah ada niat untuk melakukan kekerasan," kata Firman saat dihubungi Tempo, Selasa, 3 April 2012.
Ia menanggapi pertanyaan Tempo soal penggunaan air keras saat terjadi demonstrasi Jumat pekan lalu, 30 Maret 2012. Beberapa wartawan telah menjadi korban. Aparat kepolisian menyangkal telah menggunakan air keras untuk melukai demonstran.
Firman mengatakan sah-sah saja kepolisian menyangkal telah menggunakan ihwal itu.
Pekan lalu berbagai demonstrasi menolak kenaikan harga BBM dilakukan di Jakarta dan kota-kota lainnya. Dalam aksi yang berlangsung setiap hari dalam sepekan itu, 135 orang ditangkap. Jatuh korban luka-luka dari massa demonstran, jurnalis, maupun dari aparat kepolisian.
Pada Selasa, tiga jurnalis media internasional yang terkena cairan kimia saat meliput demonstrasi pekan lalu melapor ke Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia. Ketiga jurnalis itu adalah Bobby Gunawan (Aljazeera), Louis Benny Siaahaya (Reuters), dan Alice Budisatrijo (BBC World Service).
Mereka membawa beberapa peralatan kerja yang terkena cairan seperti tangga, helm, dan kamera. Pada peralatan itu terdapat bercak-bercak putih. Ada pula bagian kamera yang melepuh. Mereka juga memperlihatkan rekaman video saat mereka meliput dan detik-detik mereka terkena cairan kimia itu.
GADI MAKITAN
Berita terkait:
AJI Jakarta Lapor Korban Cairan Kimia Demo BBM
Dewan Pers Bentuk Pencari Fakta Demo BBM
Liput Demo BBM, 6 Jurnalis Terkena Zat Kimia