TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Psikologi Klinis (IPK) Jakarta dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta menandatangani kesepakatan kerja sama untuk menempatkan mahasiswa magister program psikologi klinis di empat Puskesmas DKI Jakarta untuk melayani konsultasi. Empat puskesmas itu di antaranya di Kecamatan Tambora, Matraman, Gambir, dan Tebet.
Layanan psikologi ini sudah dimulai pada Kamis, 29 Maret 2012 lalu berbarengan dengan peresmian layanan rawat inap di Puskesmas Tambora oleh Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo. Mahasiswa magister yang melayani pasien tercatat berasal dari Universitas Tarumanagara, Universitas Persada Indonesia YAI, Universitas Atmajaya dan Universitas Pancasila.
Menurut Ketua IPK Jakarta Kasandra Putranto, layanan psikologi ini murah. Pasien cukup mengeluarkan Rp 2500 per konsultasi. Para pasien, kata Kasandra, juga mendapatkan layanan konseling dan psikoterapi secara berkelanjutan. "Hasil riskesda 12 tahun lalu menempatkan depresi di peringkat 4 untuk penyakit berbahaya. Pada 2020 diperkirakan naik ke peringkat 2 karena kasus depresi dan bunuh diri makin banyak," ujarnya melalui pesan BlackBerry, Rabu, 4 Maret 2012.
Banyak pengalaman lucu yang dialami Kasandra selama melayani konsultasi psikologi di puskesmas. Semisal ada pasien justru cuma termangu memperhatikan dirinya terus saat konseling. Ada juga ibu-ibu yang meminta foto bersama dengan dirinya. "Fans saya kebanyakan memang ibu-ibu," ujarnya sembari tertawa. Namun ia memaklumi itu dan memandangnya secara wajar. Diakui Kasandra, ilmu psikologi memang belum banyak diketahui masyarakat menengah ke bawah.
Selain melayani konsultasi, pihaknya membekali ilmu kesehatan jiwa untuk petugas puskesmas. Akan ada juga penelitian dan pengembangan ilmu psikologi dan program penanggulangan NAPZA, anti kekerasan, anak berkebutuhan khusus, gerakan ibu menyusui dan lain-lain.
Dalam pelaksanaannya IPK Jakarta bekerja sama dengan Yayasan PULIH (Pusat Pemulihan dari Trauma dan Penguatan Psikososial untuk Program Anti-Kekerasan), Ikatan Perempuan Profesional (IPP), Kelompok Peduli Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus (K3PIK) dan Asosiasi Ibu Menyusui (AIMI).
HERU TRIYONO