TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Joshua Raylando Radja Gah, tersangka kasus tewasnya Arifin, salah seorang staf Armada Maritim Barat (Armabar), mengkhawatirkan keamanan mereka pasca-penetapan Joshua sebagai tersangka. Mereka khawatir menjadi sasaran penyerangan.
"Akhir-akhir ini kan sering ada sweeping," kata Bessy Radja Gah, paman Joshua, saat konferensi pers di rumah keluarganya di bilangan Koja, Jakarta Utara, Sabtu 14 April 2012.
Sejauh ini, keluarga Joshua belum menerima teror apa pun. Namun pemberitaan media yang santer membuat mereka menjadi waswas. "Apalagi, dalam pemberitaan, alamat rumah kami dimuat secara lengkap," katanya.
Joshua ditetapkan menjadi tersangka pada 10 April 2012, setelah menjalani pemeriksaan semalaman di kantor Polres Jakarta Utara. Ia dijerat Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan.
Bessy mengatakan keluarga keberatan dengan penetapan Joshua sebagai tersangka. Joshua, kata dia, tak berada di tempat kejadian saat pengeroyokan berlangsung. Apalagi, kata dia, Joshua ditekan saat membuat berita acara pemeriksaan.
Sabtu 31 Maret 2012 dinihari lalu, pengeroyokan terjadi di Pademangan, Jakarta Utara. Seorang staf Armada Maritim Barat, Arifin, menjadi korban tewas. Kejadian tersebut memicu pengeroyokan-pengeroyokan lain di Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.
GADI MAKITAN
Berita Terkait
Kronologi Penyerangan Geng Motor Berambut Cepak
Operasi Geng Motor Libatkan 250 Polisi dan Tentara
Operasi Hari Pertama, Jakarta Aman dari Geng Motor
Tragedi Horor Geng Motor di Jalan Pramuka
TNI Bantu Polda Metro Ungkap Kasus Geng Motor