TEMPO.CO, Jakarta - Polisi mengatakan, mini market di wilayah Jakarta Selatan adalah yang paling rawan perampokan. "Masyarakat di Jakarta Selatan kegiatan malam harinya paling aktif dibandingkan dengan wilayah lain di Jakarta," ujar Juru Bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, pada Selasa 24 April 2012.
Berdasarkan data dari Polda Metro Jaya, selama tahun 2012, di Jakarta Selatan sudah terjadi empat perampokan mini market. Total kerugian yang dialami sekitar Rp 40 juta dan juga hilangnya barang-barang yang terdapat di mini market. "Ada kesamaan ciri yaitu para perampok mengambil perangkat CCTV untuk menyulitkan penyelidikan polisi," kata Rikwanto.
Polisi memastikan bahwa para pelaku bukanlah berasal dari kelompok yang sama. "Dugaan kami, karena maraknya kasus, malah mempengaruhi orang untuk ikut serta merampok," ia mengatakan.
Pihaknya mengimbau para pengelola untuk setidaknya mengerahkan satu orang petugas pengamanan di tiap mini market. "Kan tidak mungkin polisi menjaga seluruh mini market," ujar Rikwanto.
Namun demikian, polisi tetap meningkatkan patroli di sekitar mini market, terutama pada dinihari. Warga pun diimbau untuk bekerja sama dengan aparat dalam mencegah tindak perampokan.
Dini hari tadi, perampokan kembali terjadi di tiga tempat. Sebuah mini market di Jagakarsa, Jakarta Selatan dirampok. Sedangkan dua perampokan lainnya terjadi Sawah Besar, Jakarta Pusat, dan Pulo Gadung, Jakarta Timur. Pelaku pun mengambil CCTV dan merusak decodernya.
SATWIKA MOVEMENTI