TEMPO.CO, Jakarta - Persahabatan Faqih dan Muhamad Badrudin, 17, harus berakhir tragis. Akibat pinjam meminjam sepeda motor, Badru harus tewas di ujung golok Faqih, teman mainnya sejak kecil. Kejadian berlangsung di depan Masjid Baiturrahman, Perumahan Citra Indah, Kalideres, Jakarta Barat Selasa 24 April 2012.
Kejadian berawal dari keinginan Badru untuk meminjam motor kawan baiknya, Faqih alias Pakong tiga hari lalu. Karena bersahabat sejak kecil, Pakong pun tak keberatan untuk meminjamkan motor itu. Tak disangka, motor kesayangan Pakong yang telah dipinjamkan harus ringsek akibat Badru yang tidak berhati-hati.
“Anak saya kecelakaan di daerah Pinggir Rawa, Kalideres, sehingga motor pinjaman itu lecet,” kata Bariyah, 39, ibu korban.
Faqih pun bertandang ke rumah Badru untuk mencari titik temu permasalahan. “Rupanya Faqih tak terima motornya lecet,” kata Bariyah sambil menahan kesedihannya. Baik Bariyah ataupun Ahadi, 42, ayah korban kaget ketika tahu Badru tewas.
Pelaku bahkan sempat menginap di rumahnya sebelum peristiwa naas itu terjadi. Rumah Badru yang beralamat di Jalan Peta Selatan, RT 11/RW 11, Kalideres, Jakarta Barat memang hanya berjarak 200 meter dari kediaman Faqih. “Mereka berdua biasa-biasa saja, terlihat rukun,” kata Ahadi. Untuk itu, orang tua korban mengaku sama sekali tak curiga ketika Badru datang untuk menginap.
Baca Juga:
Siang hari, tanggal 24 April 2012, kedua remaja tersebut keluar rumah. Keduanya bermaksud untuk menyelesaikan permasalahan yang telah memuncak. Tanpa diketahui Badru, Faqih telah menyiapkan sebilah golok. “Padahal, anak saya sudah menyanggupi untuk mengganti kerusakan motor itu,” kata Bariyah.
Bariyah mengaku tak tahu kalau Faqih dan Badru keluar rumah. “Tahu-tahu saya diberitahu anak saya tewas,” kata Bariyah terisak. Dia mengaku masih tak percaya Badru tewas di tangan sahabatnya sendiri.
Ahadi yang sempat menyaksikan jenazah anaknya, mengaku melihat setidaknya 20 luka bacok di sekujur tubuh anaknya. Di antaranya luka bacok dalam di leher sebelah kiri, beberapa luka bacok di bagian kepala, luka bacok di lengan luar, seluruh jari tangan kanan putus dan beberapa luka bacok dalam di bagian tubuh.
Ibu korban mengaku tak terima perbuatan pelaku. Usai mengadukan perbuatan Faqih ke Polsek Kalideres, siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) itu langsung digelandang oleh petugas. “Saya hanya ingin keadilan, nyawa dibayar dengan nyawa,” kata Bariah dengan pandangan kosong.
SUBKHAN