TEMPO.CO, Tangerang - Muhammad Sholeh alias Oleng membunuh kekasihnya Izzun Nahdiyah, mahasiswi Universits Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN), secara sadis. Bahkan, ia memperkosa korban bersama teman-temannya sebelum membunuhnya.
Pembunuhan itu terjadi Jumat, 6 April 2012 saat Izzun mendatangi rumah kekasihnya sambil membawa uang Rp 600 ribu untuk menebus laptopnya yang menurut Oleng sedang direparasi.
Preman kampung itu bukannya menerima kedatangan Izzun, tapi justru menyekapnya dan memerintahkan lima temannya untuk menghabisi gadis berusia 24 tahun itu.
"Lima tersangka yang sudah kita tangkap mengaku tidak kuasa menolak perintah dari bosnya," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Kota Tangerang, Komisaris Shinto Silitonga, Rabu 25 April 2012.
Sebelum dibunuh, empat tersangka, termasuk Sholeh, memperkosa Izzun secara bergilir. Kemudian mereka membunuh Izzun dengan cara menggorok leher korban dan membuang mayatnya ke Jalan Pemda DKI, Desa Ciangir, Legok, Kabupaten Tangerang.
Polisi telah membekuk lima tersangka di kediaman mereka di Desa Ranca Buaya, Jambe, Selasa dini hari, 24 April 2012. Dalam penggerebekan itu, Sholeh tidak ada di rumah dan hingga kini masih buron.
Mayat Izzun ditemukan di Jalan Pemda DKI, Ciangir, Legok, 7 April 2012. Ada luka sayatan di lehernya. Pakaian yang ia kenakan masih lengkap, termasuk jilbab putih di kepala. Identitas Izzun terungkap sepekan kemudian. Gadis 24 tahun itu berasal dari Paciran, Lamongan, Jawa Timur.
JONIANSYAH
Berita lain:
Sebelum Dibunuh, Mahasiswi UIN Diperkosa
Mahasiswi UIN Dibunuh Gara-gara Laptop
Polisi Bekuk Lima Tersangka Pembunuh Mahasiswi UIN
Pembunuhan Mahasiswi UIN Diduga Direncanakan