Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pelaku Pembunuhan Mahasiswi UIN Anak Guru SMP  

image-gnews
Kapolres kota Tangerang Kombes Bambang Priyo Andogo merilis foto tersangka pembunuh mahasiswi UIN yang tewas di gorok beberapa waktu lalu, Tigaraksa, Tangerang, Banten, Selasa (24/4). ANTARA/Lucky.R
Kapolres kota Tangerang Kombes Bambang Priyo Andogo merilis foto tersangka pembunuh mahasiswi UIN yang tewas di gorok beberapa waktu lalu, Tigaraksa, Tangerang, Banten, Selasa (24/4). ANTARA/Lucky.R
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang - Salah satu dari lima pelaku pemerkosaan dan pembunuhan Izzun Nahdiyah, mahasiswi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ciputat, diduga anak seorang pejabat. Pejabat yang dimaksud ada di Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang. Kepala Kepolisian Resor Kota Tangerang Komisaris Besar Bambang Priyo Andogo membenarkan informasi itu. ”Benar, salah satu pelaku anak seorang guru SMP di Tangerang,” ujarnya saat dihubungi, Kamis, 26 April 2012.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Muhammad Arsyad Husein membenarkan bahwa S (orang tua SS) merupakan salah seorang pejabat di lembaga yang ia pimpin. ”Pejabat fungsional,” katanya. S, Arsyad menambahkan, tadinya seorang guru dan kepala sekolah. ”Tapi kini menjadi pengawas,” kata Arsyad.

Pelaku berinisial SS ini diduga ikut serta memperkosa dan membunuh mahasiswi semester 12 jurusan Hubungan Internasional itu. SS, 25 tahun, juga mahasiswa di salah satu universitas swasta di kawasan Korelet, Tangerang. Ia juga bekerja di sebuah dealer motor di Tangerang. ”Orangnya tinggi, putih, ganteng, berpendidikan lagi,” ujar salah seorang penyidik kepada Tempo.

Menurut penyidik itu, SS ikut serta dalam merencanakan, memperkosa, dan membunuh Izzun. SS adalah satu dari enam tersangka dalam pemerkosaan dan pembunuhan gadis berusia 24 tahun asal Paciran, Lamongan, Jawa Timur, tersebut. Tersangka lainnya adalah D, Sa, Ca, dan Su. Sementara Muhammad Sholeh alias Oleng, yang tak lain adalah kekasih korban, hingga kini masih buron.

Kepada petugas yang memeriksanya, lima tersangka mengaku mendapat perintah langsung dari Sholeh untuk memperkosa dan membunuh gadis berusia itu. Peristiwa tragis itu terjadi pada Jumat, 6 April 2012, saat Izzun mendatangi rumah kekasihnya (Oleng) di kampung Garedok, Desa Ranca Buaya, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang. Saat itu Izzun berniat mengambil laptop bermerek HP miliknya yang dipinjam Oleng. Gadis itu membawa uang Rp 600 ribu untuk menebus laptop yang menurut Oleng ada di tangan tukang reparasi.

Oleng yang sudah menjual laptop tersebut tak bisa memberikan apa yang diminta Izzun saat itu. Gadis berkerudung putih itu terus mendesak agar laptopnya dikembalikan. Kesal, Oleng menyekap Izzun di dalam kamarnya. Lelaki pengangguran yang dikenal sebagai preman di kampungnya itu memanggil lima temannya yang tinggal berdekatan. Ia merencanakan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap gadis itu.

Sambil membawa obat sakit kepala merek Bodrex dan sebotol minuman soda merek Fanta, keenam lelaki itu masuk ke kamar tempat Izzun disekap. Mereka berbagi tugas: ada yang membekap mulutnya, memegang kedua tangannya, dan memegang kedua kakinya. Dan ada juga yang meminumkan obat dan minuman itu ke mulut Izzun. Tak lama, gadis itu teler, dan saat tak sadarkan diri, para pelaku memperkosa korban. ”Oleng yang pertama memperkosa, kemudian diikuti rekan-rekannya,” kata penyidik yang ikut dalam penangkapan dan pemeriksaan para pelaku tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah diperkosa secara bergilir, dalam keadaan tidak sadar, Izzun dibawa oleh keenam tersangka. Mereka menggunakan empat sepeda motor. Saat itu Izzun dibonceng oleh Oleng. "Dalam perjalanan itu, Oleng menghabisi nyawa korban dengan menggorok lehernya,” kata penyidik itu.

Tubuh Izzun dibuang di Jalan Pemda DKI, Desa Ciangir, Legok, Kabupaten Tangerang. Sebelum meninggalkan tubuh Izzun, para pelaku memukul kepala korban dengan dua batu sebesar botol untuk memastikan gadis itu benar-benar tewas. "Dua batu dan pisau itu sudah kami sita untuk barang bukti,” kata penyidik itu.

Sabtu, 7 April 2012, warga Ciangir, Legok, digemparkan dengan penemuan mayat berkerudung putih yang masih mengenakan celana jins dan gelang perak di tangan. Polisi sempat kesulitan mengungkap jati diri korban karena tak ada identitas sama sekali. Setelah sepuluh hari ditemukan, barulah identitas Izzun diketahui ketika keluarga korban dari Lamongan dan rekan-rekan kuliah korban mengambil jasadnya di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Tangerang.

Berbekal keterangan para saksi, akhirnya polisi memfokuskan penyelidikan kepada Muhammad Sholeh alias Oleng yang merupakan pacar korban sejak tiga bulan terakhir ini. Dalam pencarian Oleng, penyelidikan berkembang bahwa pelaku pembunuhan Izzun ada enam orang. Lima dari tersangka dibekuk pada Selasa dinihari, 24 April 2012.

JONIANSYAH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

7 jam lalu

Mahasiswa papua memegang poster bergambar penyiksaan oleh oknum TNI terhadap warga Papua mengikuti Aksi Kamisan 811 di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Dalam aksinya mahasiswa Papua mengecam penyiksaan yang dilakukan TNI kepada warga Papua yang belakangan menajdi sorotan publik karena videonya tersebar di media sosial. Mereka menuntut pelaku dipecat dan dihukum sesuai perbuatannya. TEMPO/Subekti.
Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

Komite HAM PBB membacakan temuan pelanggaran HAM di Indonesia, salah satunya isu extrajudicial killing terhadap orang Papua.


Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

2 hari lalu

Sidang tuntutan Altafasalya Ardnika Basya,  terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan di Pengadilan Negeri Depok, Kecamatan Cilodong, Depok, Rabu, 13 Maret 2024. Foto : Humas Kejari Depok
Tolak Pleidoi Altaf Pembunuh Mahasiswa UI, Jaksa Kutip Ayat Al-Qur'an dan Memberikan Tasbih

Jaksa penuntut umum Kejaksaan Negeri Depok memberikan tasbih kepada Altafasalya Ardnika Basya (23 tahun), terdakwa pembunuhan mahasiswa UI.


Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

4 hari lalu

Presiden Ekuador Daniel Noboa. REUTERS
Wali Kota Termuda di Ekuador Tewas Ditembak

Wali Kota Ekuador termuda Brigitte Garcia dan seorang staf ditemukan tewas tertembak dalam sebuah mobil. Geng pengedar narkoba diduga pelakunya,


Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

10 hari lalu

Tersangka Gregorius Ronald Tannurbersiap melakukan adegan rekonstruksi  di parkiran bawah tanah Lenmarc Mall, Surabaya, Jawa Timur, Selasa, 10 Oktober 2023. Ronald yang merupakan anak anggota DPR fraksi PKB Edward Tannur itu melakukan 41 adegan reka ulang dalam kasus dugaan penganiayaan yang mengakibatkan korban bernama Dini Sera Afrianti tewas. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Anak Anggota DPR yang Tewaskan Pacarnya di Surabaya Mulai Diadili

Anak anggota DPR Edward Tannur, Gregorius Ronald Tannur, menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya


Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

10 hari lalu

Aktivis Amnesty International Indonesia membawa petisi tentang penghormatan dan perlindungan HAM di Media Center KPU, Jakarta, Rabu, 6 Desember 2023. Amnesty International mengusulkan tiga topik penting kasus hak asasi manusia (HAM) kepada Komisi Pemilihan Umum dan mendesak untuk dibawa dalam debat capres dan cawapres. TEMPO/M Taufan Rengganis
Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

Amnesty International Indonesia mencatat, dari Januari 2018-Mei 2023, tercatat sekitar 65 kasus pembunuhan di luar hukum dengan 106 korban.


Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

13 hari lalu

Suciwati, istri Munir Said Thalib, saat ditemui usai diperiksa di kantor Komnas HAM, Jakarta, Jumat, 15 Maret 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.


Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

13 hari lalu

Polisi mengungkap motif wanita bernama Siti Nurul Fazila, 26 tahun, tega membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun.
Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

Berdasarkan keterangan suami, Siti si ibu bunuh anak berperilaku aneh 2 bulan terakhir, kerap mengaku nabi dan menganggap anaknya sebagai dajjal.


Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

14 hari lalu

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Trisakti saat pembacaan 'Maklumat Trisakti Lawan Tirani' di Tugu Reformasi 12 Mei, Jakarta, Jumat, 9 Febuari 2024. Para civitas academica yang terdiri dari guru besar, pengajar, mahasiswa, karyawan dan alumni Universitas Trisakti yang memegang teguh nilai-nilai etik kebangsaan, demokrasi, dan hak asasi manusia, kekhawatiran atas matinya Reformasi dan lahirnya tirani sepakat mengeluarkan maklumat. TEMPO/Joseph.
Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.


Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

14 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

Berdasarkan keterangan suami, Siti mengaku sudah kerap mendengar bisikan gaib selama dua bulan terakhir. Berujung membunuh anaknya sendiri.


Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

14 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Ibu Bunuh Anak di Bekasi Punya Perilaku Melukai Diri Sendiri

Siti Nurul Fazila, 26 tahun, ibu yang membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun, sempat membenturkan kepalanya saat berada di dalam sel tahanan.